DPRD Dapil 1 Lahat Reses ke Dinas TPHP, Bahas Tentang Ternak Sapi, Perusda Hingga Antisipasi Penyakit Hewan

Kunjungan reses DPRD Dapil 1 Lahat disambut jajaran Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (TPHP) Kabupaten Lahat.--
Lahat Pos - Kunjungan reses DPRD Dapil 1 Lahat disambut jajaran Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (TPHP) Kabupaten Lahat.
Banyak hal yang dibahas pada reses kali ini. Mulai dari wacana program Pemerintah Daerah (Pemda) Lahat. Diantaranya, tahun ini akan menyalurkan sapi-sapi, untuk dikembangbiakkan oleh kelompok tani di Kabupaten Lahat.
Dikatakan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Kabupaten Lahat, Feri Wisnu Ardiansyah ST MT, bahwa anggaran untuk bantuan sapi ini yakni Rp 7,5 miliar. Termasuk itik dan ayam.
"Kalau untuk pengembangbiakan sapi itu sistemnya 1 ekor sapi jantan, dan 10 betina," ujarnya
Dikatakan Feri Wisnu, nantinya mekanismenya dengan sistem kerjasama. Jika sebelumnya hibah, maka ke depan berubah dengan sistem pengembangbiakan oleh kelompok tani dan akan bagi hasil dengan Perusahaan Daerah (Perusda).
"Kami saat ini lagi menyiapkan payung hukumnya termasuk perbup-nya. Nanti perusda dibagian ekonomi cabangnya, dan lagi digodok," ujarnya.
Sambung Feri, bantuan sapi ini melalui mekanisme di Perusda. Nantinya kelompok tani yang menerima dan mengelola sapi ini. Untuk kesehatan hewannya akan dipantau oleh UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan). Meski kantornya belum ada, namun di Lahat sudah ada 3 dokter untuk penanganan hewan (kaki empat dan dua) di dinas.
Dewan menyampaikan bahwa saat ini antusias masyarakat membentuk kelompok tani cukup luar biasa, setelah ada wacana program dari pemerintah daerah. Dewan menyebutkan, tercatat ada 30 kelompok tani yang baru dibentuk di dapil 1 Kecamatan Kota Lahat.
Dijelaskan Feri Wisnu, bahwa untuk kelompok tani itu ada persyaratan. Diantaranya ada pohon sawit supaya sapi mendapatkan banyak makanan di sekitar sawit seperti tanaman rumput.
"Namun tetap kami teliti, siapa siapa saja nanti penerima sapi, karena sistemnya kerjasama. Kalau selama ini bantuan, sekarang kerjasama," jelasnya.
Selain itu, untuk kelompok tani proposalnya harus sudah berkecimpung 3 tahun lamanya. Selain itu terkait kesiapan kandangnya dari kelompok tani, dan pemeliharaannya didampingi. "Kelompoknya terutama harus lengkap," ujarnya.
Wakil Ketua I DPRD Lahat Andriansyah SH mengatakan jika nanti dikelola oleh Perusda, maka akan ada pembagian hasil Perusda dan kelompok peternakan.
"Jika nanti Perusda yang menangani, mudah-mudahan ke depan akan ada untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)," sebutnya.
Wakil Ketua II DPRD Lahat Gaharu SE MM menuturkan bahwa masyarakat saat ini sangat menyambut baik program ini apalagi sejalan dengan ketahanan pangan dan mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).