Panen Raya Padi, Bupati Kabupaten Lahat Ajak Tangkal Konversi Lahan

Desa Padang Lengkuas, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat sukses panen raya padi di atas lahan seluas puluhan hektar. --
Lahat Pos - Desa Padang Lengkuas, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat sukses panen raya padi di atas lahan seluas puluhan hektar.
Rata-rata sawah yang dimanfaatkan petani setempat adalah padi tadah hujan yang sangat bergantung pada air hujan.
Menurut Kepala Desa Padang Lengkuas Sahroni, sebelumnya pihak pemerintah desa dan masyarakat sudah melakukan pertemuan rapat. Warga berharap sawah bisa produktif dan bisa panen tiga kali dalam setahun. Selama ini petani hanya bergantung pada air hujan dan air seadanya yang dialiri ke sawah-sawah.
"Rapat musyawarah dengan masyarakat mengharapkan ada irigasi. Jaraknya dari sungai ke sawah ialah 1 kilometer. Sawah warga ada dari Desa Kota Raya, Muara Temiang, Padang Lengkuas dan Ulak Lebar serta desa lainnya. Total lahannya berkisar 152 hektar," ujarnya, Senin 21 April 2025.
Seraya mengatakan mata pencarian warga banyak bergantung dari hasil pertanian sawah bahkan sebagai kebutuhan pokok sehari-hari.
Warga sangat senang adanya kehadiran Bupati dan Wakil Bupati dalam kegiatan panen raya ini. "Warga tentu sangat mendukung program-program dari Pemda Lahat yakni swasembada pangan," ujarnya.
Bupati Kabupaten Lahat Bursah Zarnubi dan Wakil Bupati Widia Ningsih memuji semangat petani bahkan gelar panen raya yang lahannya cukup luas di Desa Padang Lengkuas.
Ia mengatakan bahwa pemerintah ke depan mengubahkan kebijakan anggaran yang selama ini dominan di kota, maka diperbanyak sekarang di desa yakni 65 persen. Programnya adalah untuk mengejar swasembada pangan, perikanan dan peternakan serta holtikultura perkebunan.
"Saat ini kami mempersiapkan infrastruktur mendukung pertanian di Kabupaten Lahat seperti irigasi," ujarnya.
Bupati Bursah menginstruksikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lahat untuk menghitung jarak dan membuat saluran pompa air di kawasan setempat, agar bisa dikaji dan sawah-sawah warga bisa ter-aliri air dari Sungai Lematang.
"Jadi jangan dulu dikonversi (alih fungsi) tanah/lahan persawahannya, kalau perlu lahan yang semak belukar dijadikan areal perluasan sawah," sebutnya.
Seraya mengatakan padi harganya tidak jatuh. Karena beras ialah kebutuhan sehari-hari. Maupun inflasi ataupun krisis, beras tetap ada.
Dikatakan Bursah Zarnubi, bahwa Negara China telah menemukan varietas unggul padi yang bisa panen 8 kali dalam setahun tanpa memotong pohon padinya. Keuntungannya efisien dan tidak merusak jalan tanah.
"Pak Presiden RI benar serius dalam swasembada pangan dan teknologi pertanian akan maju. Kita daerah sangat menyambut baik dan gembira agar pertanian sawah bisa 3 kali panen," ujarnya.