Lahat Pos - Toyota kembali menambah jajaran mobil listrik di China dengan meluncurkan bZ3X atau Platinum 3X pada 8 Desember lalu.
Jika diperhatikan lebih detail, kelihatan bZ3X masih bersaudara dengan Aion V yang baru saja diperkenalkan di Indonesia, kenapa.
BACA JUGA:Persoalan GPS Hingga SDM Disampaikan Dinas PRKPP Lahat kepada DPRD Dapil 1 Lahat
Karena bZ3X dikembangkan tidak hanya oleh Toyota sendiri, namun juga bareng induk Aion, GAC Group, serta dijual oleh salah satu unit joint venture di China yaitu GAC Toyota Motor Co.
Jangan jangan heran jika komponennya juga sharing dari mobil listrik Aion..
Meski desainnya sama-sama mengotak, namun bZ3X tetap punya identitas khas Toyota, terutama tampang depannya yang mengadopsi bahasa desain
terbarunya Hammerhead Design berupa headlamp berbentuk bZ3X memiliki bodi sepanjang 4.600 mm, lebar 1.875 mm, tinggi 1.645 mm, dan wheelbase 2.765 mm.
BACA JUGA:Resah, Jalanan Sekitar Kolam Retensi Jadi Ajang Balap Liar
Lalu motor listriknya bertenaga 150 kW atau 201 hp, dan jarak tempuhnya bervariasi dari 430 km, 520 km, dan 620 km.
Mobil ini juga dilengkapi ADAS Momenta 5.0 yang mencakup 27 sensor (11 kamera HD, 12 radar ultrasonik, 3 radar milimeter-wave, dan sebuah LiDAR, yang bisa memantau kondisi sekitar mobil saat berjalan.
BACA JUGA:Jelang Nataru Stok Beras di Empat Lawang Aman
GAC Toyota menghadirkan tiga tipe bZ3X untuk konsumen China, yaitu 430 Air+, 520 Pro+, dan 620 Max dengan estimasi harga 100.000-200.000 yuan (Rp 219-438 jutaan), dan akan resmi dijual pada Maret 2025 mendatang.
Dari kedua SUV listrik ini, kalian lebih suka yang mana. (*)