Lahat Pos - Belum lama ini, ada seorang siswa dari SMA Negeri Satu Cawas yang meninggal dunia karena tersetrum aliran listrik di dalam kolam yang berisikan air. Kok bisa ya?
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena dapat melarutkan banyak zat di dalamnya. Oleh karena itu, air dapat melarutkan berbagai senyawa, bahkan juga terdapat banyak reaksi kimia di dalamnya.
Tapi, apakah air bisa menghantarkan listrik? Sebenarnya, tidak bisa ya kalau air tersebut adalah air murni atau air bersih yang 100% aman untuk dikonsumsi.
BACA JUGA:Changan Akan Masuk Pasar Indonesia, Ini Dia Jenis Tampilannya
BACA JUGA:Inilah Fakta Unik Burundi, Negara Termiskin di Dunia
Air murni adalah air yang sudah mengalami proses penyaringan untuk menghilangkan berbagai jenis kotoran dan bahan kimia, seperti ion yang ada di dalam air. Contoh air murni adalah air yang kita minum sehari-hari.
Lalu, bagaimana dengan air yang dapat menghantarkan listrik?
Kemampuan air untuk menghantarkan listrik bergantung pada keberadaan partikel bermuatan ion. Perlu diketahui bahwa ion banyak terdapat pada air yang kotor, seperti air keran, air hujan yang tergenang, air sungai, air banjir, air laut, dan lain sebagainya.
BACA JUGA:Mitsubishi Outlandaer Akan di Segarkan Kembali, Ini Tampilan Terbarunya
BACA JUGA:Bahaya! Penyakit Ini Jangan Pernah Minum Jahe
Nah, air yang ada di kolam pada kasus meninggalnya seorang siswa di SMA Negeri 1 Cawas adalah berisi air hujan yang sudah tergenang lama, kotor, bahkan berlumut.
Hal tersebut membuat air menjadi konduktor atau alat penghantar listrik, apalagi ditambah dengan adanya jaringan listrik di dalam air tersebut. Itulah penyebab kenapa siswa di SMA Negeri 1 Cawas mengalami seturman aliran listrik saat jatuh ke dalam kolam.
Ternyata itu ya alasannya, jadi selalu berhati-hati. (*)