Keunikan terowongan Ijo terletak pada bentuk muka terowongan yang memiliki dinding luar yang tidak rata, karena tersusun dari batu kali yang ditetap sedemikian rupa.
BACA JUGA:Inilah 6 Hp Lipat Terbaik Tahun 2024
Sedangkan, ornamen mendatat di atas muka terowongan dibuat bergerigi dengan lekukan setengah lingkaran.
Meskipun umur terowongan ini sudah sangat tua, tapi konstruksinya tampak masih kuat. Ditambah lagi alam besekitannya yang bernuansa pedesaan, membuat terowongan ini pernah dijadikan lokas syuting film Daun di Atas Bangkal dan Kereta Api terakhir.
4. Terowongan Kupitan.
Terowongan yang memiliki panjang sekitar 600 meter ini berada di Sumatera Barat. Tempatnya di antara Muara Kalaban dengan Padang Sibusuak.
Terowongan ini sudah tidak aktif lagi dan dibangun pada tahun 1921 sesuai dengan angka yang tertulis di depan pintu masuk terowongan ini.
BACA JUGA:Ternyata ini Tujuan Paus Fransiskus Datang Ke Indonesia, Yuk Simak
5. Terowongan Lampegan.
Terowongan ini berada di antara Cianjor dengan Sukabumi. Tempatnya di Kecamatan Cibeben. Dibangun antara tahun 1881-1884.
Pada tanggal 8 Februari 2001, terowongan Lampegan ampun, tapi terowongan dengan panjang sekitar 687 meter ini sudah direnovasi ulang.
Menurut ceritanya, nampang Lampegan berasal dari kata yang sering diucapkan oleh Van Beekman, seorang mandor waktu pengerjaan terowongan ini.
Setiap dia melihat pegawainya bekerja di dalam terowongan, dia selalu berteriak meningatkan untuk membawa lampu, agar lebih aman. Akhirnya, terowongan ini dinamakan Terowongan Lamping.
BACA JUGA:Update 5 Jam Tangan Merek Seiko Terbaik September 2024
6. Terowongan Rawan.
Terowongan ini dibangun pada tahun 1901-1910 oleh salah satu perusahaan kereta api Hindia Belanda dengan panjang sekitar 690 meter.