Kemudian, di tahun 2013 PT Kereta Api Indonesia dan PT Angkasa Pura II menghadirkan sebuah layanan transportasi publik berbasis railway bernama Kereta Api Bandara.
PT Railing berhasil mengoperasikan Kereta Api Bandara Kualanamu sebagai kereta api bandara pertama di Indonesia pada 25 Juli 2013.
Setelah tiga tahun Kereta Api Bandara Kualanamu bertumbuh, PT Railing menghadirkan kereta api bandara baru di ibu kota negara yaitu Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta.
BACA JUGA:Ketua TP-PKK Sumsel Kunjungi Empat Lawang, Inilah Sampaiannya
Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta akan melayani rute menggarai-sampai dengan Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 36,3 km.
PT KAI akhirnya berhasil menyelesaikan pembangunan kereta bandara pada awal Desember 2017, yang terdiri dari 10 rangkaian dengan kapasitas total 272 penumpang.
Setelah adanya kereta bandara, Indonesia mengukir sejarah baru dengan membangun mode transportasi modern bernama Mass Rapid Transit dan Light Rail Transit sebagai sebuah sistem transportasi transit cepat dengan menggunakan kereta relistrik yang dimulai pada tahun 2017.
Pada 1 Agustus 2018, LRT pertama di Indonesia mulai beroperasi di Palembang dengan panjang jalur 23 km. Setelah itu dilanjutkan dengan LRT di Jakarta Utara sepanjang 5,8 km.
BACA JUGA:Inilah Bukit Cambai Hill, Surga Tersembunyi di Sumatera Barat
Kemudian pada Maret 2019, pengoperasian Mass Rapid Transit menjadi awal sejarah pembangunan jaringan terpadu yang merupakan bagian dari sistem transportasi massal BKI Jakarta.
Di depan, Indonesia kembali mengembangkan transportasi publik yaitu dengan melanjutkan pembangunan Mass Rapid Transit dan Light Rail Transit hingga terintegrasi ke berbagai penjuru kota Jakarta.
Demikianlah cerita singkat sejarah perkereta apian Indonesia. Semoga bermanfaat. (*)