Berawal dari 216.000 MT menjadi 220.000 MT. Tapi tidak seperti Indonesia dan Filipina, New Caledonia tidak mau mengekspor komoditasnya tersebut kepada Cina dengan alasan untuk menyimpan dan memperbaiki industri lokalnya.
Tapi pada Desember tahun 2016, di bawah pemerintahan baru, kegiatan ekspor nikel ke Cina pun akhirnya disetujui. Dan semenjak itu, New Caledonia sudah mengirimkan lebih dari 2 juta ton nikel ke negeri Bambu tersebut.
8. Rusia.
Total produksi 270.000 MT. Walaupun Rusia menjadi negara produksi nikel pada tahun 2019 negara ini sempat mengalami penurunan produksi.
Berawal dari 272.000 MT di tahun 2018 hingga turun menjadi 270.000 MT. Tetapi menurut Noriels Nickel, yang merupakan produksi nikel terbesar di Rusia, dilaporkan memproduksi nikel dengan produktifitas yang tidak baik. Laporan tersebut menyatakan bahwa total produksi nikel tahun lalu selalu bertumbuh 5 persen dari tahun ke tahunnya hingga menjadi 229.000 ton.
9. Filipina.
Total produksi 420.000 MT. Filipina memang terkenal sebagai salah satu negara produsen top untuk produksi nikel.
Walaupun sempat mengalami penurunan produksi di tahun 2017 sampai 2018, pada 2019 Filipina kembali mengejar tingkat aktivitasnya dengan total 420.000 MT.
Hampir sama halnya dengan Indonesia, dengan jaraknya yang cukup dekat dengan Cina dan total 34 tempat pertambangan. Membuat proses ekspor nikel menjadi ideal bagi negara ini.
10. Indonesia.
Total produksi 800.000 MT. Indonesia harus bangga karena menjadi negara dengan cadangan sumber daya nikel terbesar di dunia.
Pada tahun 2019 sendiri, dilaporkan bahwa penghasilan nikel bisa melapaui produksi minyak lapas sawit, yang merupakan komunitas kedua terbanyak untuk bisa diekspor.
Jaraknya yang cukup terjangkau dengan Cina, yang menjadi negara pemimpin dalam produksi manufaktur kendaraan elektronik. Membuat proses Indonesia juga masih mempunyai cadangan nikel sebanyak 21 juta MT. (*)