3. Brazil.
Total produksi 67.000 MT. Brazil melihat adanya penurunan produksi di tahun 2019, dari 74.400 MT hingga 67.000 MT. Vailnsendiri merupakan perusahaan produksi nikel besar di Brazil. Perusahaan tersebut telah melakukan perjanjian akan pertukaran barang komoditas nikel.
4. Cina.
Total produksi 110.000 MT. Dari tahun 2018 hingga 2019, Cina tidak melihat adanya peringkatan secara signifikan dalam produktivitas produksi nikel. Dalam kurun dua tahun tersebut, jumlah produksi stabil berada di angka 110.000 MT. Selain menjadi salah satu negara produksi nikel terbesar, Cina juga berhasil menghasilkan nikel bajapik, yang merupakan tipe nikel rendah yang biasanya digunakan untuk membuat barang stainless steel.
Jinchuan Group International merupakan perusahaan induk dari Jinchuan Group yang merupakan perusahaan produksi nikel terbesar di Cina.
5. Kanada.
Total produksi 180.000 MT. Sama seperti Australia, Kanada melihat pertumbuhan tingkat produksi nikel dari 176.000 di tahun 2018 hingga menjadi 180.000 di tahun 2019.
Sudbury Basin adalah perusahaan pemasok nikel kedua terbesar dari negara ini.
Sudbury Basin sendiri pertahun mampu memproduksi sebanyak 65.000 MT metal.
Faktor penting lain dari produktivitas penghasil nikel di Kanada sendiri adalah Glencore.
Glencore sendiri adalah sebuah perusahaan pertambangan nikel yang memiliki pertambangan dan juga tempat operasi terintegrasi nikel di Ontario.
6. Australia.
Total produksi 180.000 MT. Australia, salah satu negara produksi nikel terbesar juga mengalami peningkatan produksi menjadi 180.000 MT di tahun 2019. Beberapa produsen terbesar di negara ini.
Belakangan ini mengumumkan rencananya untuk terus menumbuhkan investasi terhadap operasional produksi nikel, di mana permintaan dari komoditas ini terus diminati oleh banyak pemerintah.
7. New Caledonia.
Total produksi 220.000 MT. Wilayah yang merupakan kepemilikan negara Perancis ini melihat adanya peningkatan produktivitas di tahun 2018.