LAPOS, Pagaralam - Harga kopi jenis robusta di Kota Pagar Alam terus mengalami kenaikan hingga tembus di kisaran harga Rp. 70 ribu sampai Rp 72 ribu perkilogram. Tentunya hal ini berdampak cukup signifikan dari berbagai aspek kehidupan di masyarakat. Terutama di persiapan tahun ajaran baru anak didik sekolah.
Kenaikan harga kopi ini, menjadi moment pas bagi petani kopi. Lantaran sebentar lagi bakal persiapan anak masuk sekolah di tahun ajaran baru. Sehingga sebagian petani mulai menjual hasil panennya ke pengepul.
Terbukti, dari pantauan dilapangan, disalah satu pengepul dikawasan pasar Dempo Pagar Alam, puluhan petani rela mengantri panjang untuk menjual hasil panen kopi milik mereka.
"Moment harga kopi mahal ini langsung kita manfaatkan untuk kebutuhan anak sekolah. Dan kebutuhan sehari-hari."ujar Miwan salah satu petani kopi di Pagar Alam, Sabtu 6 Juli 2024.
Sambung Miwan mengatakan bahwa hasil panen kopi walau tinggi, tetap untuk kebutuhan sehari - hari. Apalagi hasil kopi tahunan jadi bisa ditabung untuk kebutuhan dan biaya hidup.
"Hampir merata saat ini petani usai panen langsung menjual hasil panennya. Walaupun harga beragam kak mulai dari harga Rp 68 ribu sampai Rp72 ribu," ucapnya.
Berbeda dengan Agung, petani kopi lainnya yang mengatakan bahwa hasil panen sebagian dijual tapi sebagian ada yang disimpan. Kalau yang dijual, untuk kebutuhan sehari- hari dan anak sekolah. Sementara disimpan, sebagian beranggapan harga kopi masih bakal naik karena kebutuhan kopi masih tinggi.
"Informasinya harga kopi robusta tersebut masih bakal naik lagi. Jadi masih ada petani yang menyimpan hasil panennya dengan harapan usai musim panen harga bisa lebih tinggi dibandingkan saat ini,"pungkasnya. (why)