KORANLAPOS.COM - Daun katu, atau dikenal dengan nama ilmiah Sauropus androgynus, merupakan tanaman yang populer di Asia Tenggara, terutama di Indonesia, Malaysia dan Thailand.
Jenis sayuran yang satu ini dikenal dengan berbagai manfaatnya, baik sebagai bahan pangan maupun obat tradisional.
BACA JUGA:Inilah Kelezatan Soto Babat Khas Indonesia yang Tidak Boleh Dilewatkan
Daun katu mengandung berbagai nutrisi penting seperti protein, serat, vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi. Karena kandungan gizinya yang lengkap, daun katu sering kali dianggap sebagai sayuran yang sehat dan bergizi tinggi.
Tanaman daun katu umumnya tumbuh subur di daerah tropis, dan sering kali dapat ditemukan di kebun-kebun rumah atau bahkan sebagai tanaman liar di alam terbuka.
Hal inilah membuat daun katu mudah diakses bagi masyarakat yang ingin memanfaatkannya.
BACA JUGA:Ide Bisnis Jualan Donat Kekinian Dengan Belasan Varian Toping
Sebagai bahan pangan, daun katu juga memiliki khasiat medis dalam pengobatan tradisional.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun ini dapat digunakan untuk mengobati berbagai kondisi seperti demam, sakit perut, dan gangguan pencernaan.
Budidaya daun katu cenderung ramah lingkungan karena tanaman ini relatif mudah tumbuh dan membutuhkan sedikit perawatan.
BACA JUGA:Fauzan Siap Berkolaborasi Bersama Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi
Selain itu, daun katu juga dapat dimanfaatkan secara penuh, mulai dari daunnya hingga batangnya.
Di beberapa daerah, daun katu sering dijadikan sebagai bahan utama dalam masakan tradisional. Rasanya yang ringan dan teksturnya yang lembut, membuatnya cocok untuk berbagai jenis hidangan seperti tumis, sayur bening, atau lalapan.
BACA JUGA:Polres Empat Lawang Gelar Anjangsana Momen HUT Bhayangkara
Dengan segudang manfaat dan keunikan tersebut, tidak mengherankan jika daun katu tetap menjadi salah satu tanaman yang populer dan dihargai di kalangan masyarakat Asia Tenggara.