KORANLAPOS - Pada dasarnya, lupa akan sesuatu adalah hal yang wajar dialami oleh setiap orang. Namun, kondisi ini perlu diwaspadai jika terjadi berulang kali.
Sifat pelupa biasanya disebabkan oleh faktor bertambahnya umur dan rentan dialami oleh para lansia. Kendati demikian, orang-orang yang masih berusia muda pun bisa mengalami hal ini.
Penyebab menjadi pelupa di usia muda seringkali dikaitkan dengan kebiasaan buruk. Oleh sebab itu, berikut kebiasaan buruk yang memicu terjadinya sifat pelupa sebagaimana dikutip Huffington Post.
1. Kurang tidur
Orang dewasa sebaiknya memiliki waktu tidur tujuh hingga sembilan jam setiap malamnya. Kurang tidur dapat membuat informasi yang baru diperoleh tidak disimpan dalam memori jangka panjang dan kemungkinan besar akan menghilang.
Selain itu, melewatkan waktu tidur cenderung kurang perhatian, fokus, dan energik. Orang yang kurang tidur gampang menjadi pelupa karena fungsi perhatian di otaknya, seperti korteks prefrontal, tidak begitu tajam.
BACA JUGA:Jadi Energi Masa Depan, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Hidrogen di Indonesia
BACA JUGA:Punya Daya Tarik ! Tujuh Tanggal Lahir, Miliki Sifat Menarik dan Memukau, Pengaruhi Hubungan Cinta
2. Multitasking
Julia Kogan, seorang psikolog kesehatan di Florida mengatakan bahwa mengerjakan tugas secara bersamaan dapat menyebabkan kurangnya produktivitas dan lebih banyak kelupaan.
Alasannya, perhatian dan fokus adalah bagian penting dari menerima informasi, yang tidak bisa didapatkan saat melakukan multitasking.
Julia Kogan merekomendasikan untuk hanya fokus pada satu hal dalam waktu tertentu. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membatasi satu tugas dengan tugas lainnya dengan jeda istirahat 5-10 menit.
3. Tidak berolahraga
Olahraga sangat penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk daya ingat. Dengan berolahraga, aliran darah ke otak akan meningkat serta membantu melindungi sel-sel di otak.
Tidak berolahraga hanya akan membuat beberapa bagian otak yang penting untuk daya ingat menjadi cepat menipis. Tak hanya itu, olahraga juga membantu mengurangi risiko penyakit, seperti diabetes, kolesterol, dan darah tinggi.