Sementara, Irpan sudah mendaftar haji meski belum waktunya berangkat. Saat tahu ada kebijakan pendamping lansia, dia pun mendafar untuk menemani sang ayah berhaji.
“Jadi kami merasa berkah lah, sama-sama bisa mendampingi orangtua untuk naik haji. Itu bukti bakti kepada orangtua,” kata Irpan.
Pada musim haji 2024 ini, Pemerintah mengambil kebijakan baru untuk kuota pendampingan lansia, pendamping jamaah haji penyandang disabilitas, dan penggabungan mahram.
Saat tahu sama-sama berangkat haji meskipun berbeda kloter, keduanya sangat senang. Meskipun ada rasa sedih saat terpaksa berpisah karena berbeda kloter dan waktu keberangkatan. Suci tiba 5 hari lebih dulu dibandingkan Irpan.
“Selama di Madinah ini saya memang belum bilang tinggal di hotel mana, takutnya suami enggak fokus. Saya bilang, nanti aja kita bertemu di Nabawi,” katanya.
Suci dan Irpan pun akhirnya bertemu Nabawi, di depan gerbang 338, yang lazim disebut gerbang cinta. Mereka pun dengan semringah meminta difoto. “Senang sekali akhirnya bisa bertemu, di Masjid Nabawi lagi,” ucap Suci.
Pasutri yang telah dikaruniai 4 anak ini, Senin (27/5/2024) terpaksa berpisah lagi. Suci akan berangkat lebih dulu ke Mekkah, sementara Irpan masih akan berada di Madinah hingga seminggu setelahnya.
“Enggak apa-apa, nanti Insya Allah bertemu lagi di Mekkah,” ucap Suci sambal melirik mesra sang suami. Pasangan suami istri itu pun pamit. Irpan hendak mengantar Suci ke hotelnya, yang tak terlalu jauh dari gerbang 338, sekaligus bertemu dengan ibu mertua. (*)
KORANLAPOS.COM - Ini bisa dibilang romantis. Ya inilah kisah Pasangan suami istri (Pasutri) Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di Gerbang Romantis 338 Masjid Nabawi.