Koranlapos.com - Judi online telah mencapai tingkat darurat berdasarkan keterangan resmi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Bahkan dari survei mencatat bahwa jumlah pemain judi slot dan gacor di Indonesia mencapai 201.122 orang.
Jauh melampaui negara lain seperti Cambodia yang berada di peringkat kedua dengan 26.279 pemain.
Kabar teranyar dari survei yang dilakukan oleh Drone Emprit melalui sistem pemantauan dan analisis media sosial.
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi, jumlah pemain judi online di Indonesia terus meningkat dan kini sudah mencapai 2,7 juta orang.
BACA JUGA:Harga Meroket! Petani Kopi Diduga Keduluan Bandit
BACA JUGA:Candra Tewas Misterius! Keluarga Putuskan Autopsi Rumah Sakit Palembang
Hal yang lebih mengkhawatirkan adalah bahwa korban dari praktik judi online ini kebanyakan adalah kaum muda di rentang usia 17-20 tahun. Pemerintah Indonesia sangat prihatin dengan situasi ini dan telah menyiapkan langkah-langkah untuk memberantas judi online.
Langkah-langkah ini diambil sebagai upaya untuk menyelamatkan warga. Terutama anak-anak, ibu-ibu, dan kaum muda dari dampak buruk judi slot dan permainan judi online lainnya.
Data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menunjukkan perputaran uang dari transaksi judi online terus meningkat secara signifikan.
Pada tahun 2022, angka transaksi judi online mencapai Rp 81 triliun, mencakup baik judi online maupun konservatif.
Angka tersebut terus bertambah, dengan total perputaran uang dari judi daring sepanjang tahun 2023. Mencapai Rp 327 triliun, hampir 10% dari nilai Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN).
BACA JUGA:Kopi Tembus Rp 69 Ribu ; Begini Kata Susno Ke Petani
BACA JUGA:Alhamdulillah! Sawah Warga Muli Dialiri Air
Menteri Kominfo menyatakan bahwa penjudi online dianggap sebagai korban yang harus diselamatkan. Terutama anak-anak dan kaum muda. "Dari 2,7 juta penjudi, ternyata cukup banyak kaum muda terlibat. Usia paling enggak 17-20," kata dia.