“Harusnya, sampah-sampah itu dibuang ke tempat penampungan sampah yang ada. Jika penampungan sampah sudah full pengunjung harus membawa kembali lagi sampahnya keluar dari kawasan Gunung Dempo, sampai menemukan kotak sampah lainnya. Hal ini dikarenakan terbatasnya kotak penampungan sampah pada kawasan wisata Gunung Dempo,” jelasnya.
“Saat patroli pada kawasan wisata, kami juga menemukan sampah-sampah akibat pedagang tenda yang berjualan di sepanjang jalan, sehingga kami menggelar kegiatan sosialisasi pada pedagang agar bisa mengelola sampahnya dengan baik dan tidak mencemari lingkungan. Kami juga membagikan kantong sampah ataupun trashbak setiap harinya kepada pedagang dan pengunjung agar wisata Gunung Dempo bebas dari sampah,” tambahnya.
Dikatakan Wawan, pihaknya juga sudah mengimbau melalui baliho yang dipasang di beberapa titik agar wisatawan peduli terhadap lingkungan.
“Hal ini sebagai upaya kami mensosialisasikan dan mengedukasi untuk peduli dengan dengan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman. Jangan sampai berwisata di alam, tetapi malah meninggalkan sampah plastik di alam. Mari kita bersama-sama sadar akan pentingnya menjaga kelestarian dan kebersihan alam. Sehingga alam dapat terjaga dan memberi manfaat untuk kita,” imbuhnya. (why)