Gubernur juga menyoroti pentingnya kolaborasi semua pihak, mulai dari aparat penegak hukum, pemerintah desa, hingga perusahaan-perusahaan tambang, agar operasional jalan hauling nantinya tidak mengganggu masyarakat sekitar.
“Meski jalan ini khusus, tapi tetap melintasi area masyarakat. Harus ada ruang untuk akses sosial masyarakat, seperti ke kebun atau ke desa-desa,” tambahnya.
Jalan Sepanjang 40 Kilometer, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Baru
Gubernur optimistis pembangunan jalan khusus batubara sepanjang kurang lebih dari 40 kilometer ini akan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat.
“Nantinya akan muncul usaha kecil di sekitar jalur, seperti warung makan dan bengkel. Ini bisa jadi sumber ekonomi baru di Lahat,” ujarnya.
Gubernur juga menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak, mulai dari aparat penegak hukum, pemerintah desa, hingga perusahaan-perusahaan tambang, agar operasional jalan hauling nantinya tidak mengganggu masyarakat sekitar.
“Meski jalan ini khusus, tapi tetap melintasi area masyarakat. Harus ada ruang untuk akses sosial masyarakat, seperti ke kebun atau ke desa-desa,” tambahnya. Ia mengingatkan, ada enam desa yang berada di sekitar jalur hauling, serta aktivitas masyarakat yang berlangsung setiap hari.
“Itu prinsip yang tak boleh diabaikan,” tegas Gubernur.