Wabup Lahat Dorong Generasi Muda Jadi Agen Perubahan

Rabu 23 Jul 2025 - 18:55 WIB
Reporter : Yani
Editor : Zaki

Koranlapos.com – Wakil Bupati Lahat, Widia Ningsih SH MH, menaruh harapan besar pada generasi muda sebagai ujung tombak pembangunan masa depan. Ia menegaskan bahwa anak muda hari ini merupakan aset tak ternilai yang kelak akan membawa perubahan positif bagi Kabupaten Lahat.

“Generasi muda adalah agen perubahan yang patut diperhitungkan. Jangan sampai generasi yang lebih tua memandang sebelah mata terhadap potensi luar biasa dari anak-anak muda kita di era sekarang,” ujar Widia.

Ia menyoroti pentingnya kesiapan generasi muda menghadapi era revolusi industri 4.0, yang ditandai dengan hadirnya digitalisasi, kecerdasan buatan (AI), cloud computing, dan kemajuan teknologi lainnya.

“Dulu kita tak mengenal media sosial dan jaringan internet. Sekarang, cukup satu klik, kita bisa mengakses informasi dari seluruh penjuru dunia,” jelasnya.

BACA JUGA:Wabup: Perempuan Agen Perubahan, Mitra Strategis Pembangunan

BACA JUGA:Wabup Lahat Tekankan Pentingnya Perempuan Bersatu dan Bergerak Dukung Program Pemerintah

Menurut Widia, kemampuan beradaptasi di era globalisasi sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia (SDM). Karena itu, Pemerintah Kabupaten Lahat terus menggulirkan berbagai program untuk memperkuat kapasitas generasi muda.

Salah satunya adalah program Beladas (Beasiswa Anak Lahat Jadi Sarjana), yang ditujukan bagi pelajar berprestasi dari keluarga kurang mampu. Melalui program ini, biaya pendidikan akan ditanggung sepenuhnya hingga jenjang sarjana.

Selain itu, Pemkab juga tengah merancang program PAKAM, yakni pelatihan keterampilan pasca-SMA seperti mekanik, operator alat berat, sopir, dan lainnya. Program ini sedang diformulasikan agar memiliki payung hukum yang kuat dan implementatif.

“PAKAM ini sedang kita garap serius, baik dari sisi pelatihan maupun legalitas hukumnya. Harapannya, tamatan SMA bisa langsung punya keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja,” terang Widia.

Ia juga mengingatkan bahwa derasnya arus globalisasi tak hanya membawa kemajuan, tetapi juga mengancam nilai-nilai kearifan lokal dan budaya.

“Nilai kearifan bisa terkikis oleh gempuran informasi global. Karena itu, penting sekali membekali anak-anak kita dengan pendidikan agama sejak dini,” tegasnya.

Dengan pendidikan agama yang kuat, lanjut Widia, karakter generasi muda bisa dibentuk menjadi pribadi yang baik dan berakhlak. Selain itu, pendidikan umum seperti bahasa Inggris, IPA, dan sains juga harus tetap menjadi prioritas.

“Anak-anak kita harus tangguh lahir batin, unggul dalam iman dan ilmu. Itulah bekal utama menghadapi tantangan zaman,” pungkasnya.

Kategori :