Koranlapos.com, Lahat — SMP Negeri 1 Lahat kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan melaksanakan kegiatan kelompok belajar (Kombel) secara intensif. Kegiatan ini menjadi ruang diskusi produktif bagi para pendidik dalam menyusun serta menyelaraskan program sekolah untuk tahun ajaran 2025/2026.
Dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah Evida, S.Pd, serta didampingi oleh jajaran guru dan staf manajemen sekolah, Kombel menjadi wadah sinergi untuk memperkuat visi pendidikan yang tidak hanya menekankan pada capaian akademik, tetapi juga pembentukan karakter siswa.
Menurut Evida, kegiatan Kombel ini bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari upaya nyata untuk memastikan setiap program sekolah dijalankan dengan arah yang jelas dan berdampak langsung bagi siswa. Ia menyebutkan bahwa dokumen hasil diskusi Kombel nantinya akan diimplementasikan secara konkret demi meningkatkan mutu pembelajaran.
BACA JUGA:Sanitary Camp di Lahat: Anak-anak Desa Muara Maung Antusias Belajar Kesehatan dan Lingkungan
“Saya sangat mengapresiasi inisiatif dan dedikasi guru-guru yang terlibat aktif dalam Kombel ini. Mereka bukan hanya menyusun rencana, tetapi siap menjalankannya dengan sepenuh hati,” ujar Evida.
Salah satu topik penting yang dibahas dalam Kombel kali ini adalah implementasi Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) serta penerapan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Dua program ini menjadi bagian integral dari transformasi pendidikan nasional yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Wiji Winarni, S.Pd, menjelaskan bahwa Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat merupakan program penguatan karakter yang menyasar siswa sebagai generasi penerus bangsa. Gerakan ini dirancang untuk membiasakan anak-anak Indonesia menjalani rutinitas positif yang mendukung perkembangan fisik, mental, dan sosial mereka.
BACA JUGA:80.000 Kopdes Merah Putih Siap Diluncurkan, Pemkab Lahat Gelar Gladi Bersih Serentak
“Tujuh kebiasaan itu meliputi bangun pagi tepat waktu, beribadah secara konsisten, berolahraga rutin, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, gemar belajar, aktif dalam kehidupan bermasyarakat, serta tidur lebih awal. Semua itu dirancang agar menjadi gaya hidup anak-anak Indonesia,” ujar Wiji.
Lebih lanjut, Wiji menegaskan bahwa implementasi gerakan ini di sekolah akan menjadi salah satu prioritas dalam proses belajar mengajar. Guru akan menjadi agen perubahan yang membimbing siswa menjalani kebiasaan tersebut setiap harinya. Ia juga menyebutkan bahwa penerapan gerakan ini mendukung cita-cita besar menuju Indonesia Emas 2045, di mana generasi muda menjadi pilar pembangunan nasional yang tangguh dan berdaya saing global.