KORANLAPOS.COM - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lahat dari Fraksi Demokrat, Hj Sumiati S Pd, mengungkapkan keprihatinan mendalamnya terkait fenomena anak jalanan dan sejumlah siswa yang kedapatan bergantung di mobil angkutan umum atau taksi, khususnya saat pulang sekolah.
Isu ini menjadi salah satu pembahasan krusial dalam agenda rapat internal DPRD Lahat yang belum menemukan titik terang.
Sosok mantan guru pada masanya ini menjelaskan bahwa permasalahan anak jalanan dan anak-anak yang 'bergantungan' di mobil sepulang sekolah telah menjadi perhatian serius.
Ia menegaskan bahwa pihak DPRD telah membahas masalah ini dalam beberapa pertemuan. "Itu yang kami bahas, tapi tempo hari sudah kami ibroh (sampaikan), cuma belum ada keputusan dari dinas terkait," ujarnya.
BACA JUGA:DPRD Lahat Jelaskan Asal-usul Penganggaran IPad Capai Rp 1,6 Miliar
BACA JUGA:DPRD Dapil 1 Lahat Kawal Pembentukan Koperasi Merah Putih
Menurutnya, fenomena ini tidak hanya mengancam keselamatan anak-anak, tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar mengenai perlindungan dan kesejahteraan mereka.
"Anak jalanan, sudah itu anak yang bergantungan naik taksi, mobil, arah-arah (sembarangan). Itu yang kami bahas," imbuhnya.
Menyikapi kondisi ini, Sumiati menyampaikan bahwa ada wacana untuk menampung anak-anak tersebut. "Kalau memang itu memang suruh dari orang tuanya, orang tuanya kita tanyakan, kita tanya lagi," jelasnya.
Ia mengindikasikan perlunya pendekatan persuasif terhadap orang tua jika anak-anak tersebut ternyata dipaksa untuk bekerja atau berkeliaran.
Lebih lanjut, ia mengemukakan ide untuk mendirikan rumah singgah sebagai solusi jangka panjang. "Nah seharusnya kami itu anak yang macam itu kita tampung, mungkin dekat rumah. Rencananya mungkin nanti dibuatkan rumah singgah," tambahnya.
Namun, rencana rumah singgah ini masih belum pasti keberadaannya. Ia juga menyebut bahwa pada pagi setelah rapat, pihaknya berencana untuk meninjau PMI sebagai salah satu opsi, meskipun diakui bahwa ruangannya kecil dan mungkin tidak memadai untuk menampung banyak anak.
Sumiati juga menyoroti peran serta Dinas Sosial (Dinsos) dalam penanganan kasus ini, menunjukkan bahwa koordinasi lintas sektor, khususnya dengan Dinsos, sangat diperlukan untuk mencari solusi terbaik bagi anak-anak tersebut.