Dibeberkannya, bahwa berdasarkan hasil tim penyidik, untuk pembuatan peta desa yang bernilai Rp 35 juta, tidaklah sebesar itu.
Kemudian dari pelaksanaan. Seharusnya yang diterima desa itu berupa peta desa yang diverifikasi oleh Badan Informasi Geospasial (BIG), namun yang diterima oleh desa hanya peta bidang dan peta kerja.
"Dari Rp 35 juta itu. Outpun nya tidak tercapai. Bahkan dari seluruh kepala desa yang telah diperiksa, menurutnya tidaklah bermanfaat" ujarnya. (*)
Kategori :