Optimis Angka Stunting Turun
Pj Bupati Lahat M Farid saat memberikan arahan kepada OPD Pemkab Lahat.--
LAPOS, Lahat - Penurunan angka stunting merupakan fokus utama Pemerintah Kabupaten Lahat. Sejak 2018 hingga 2022, terjadi penurunan angka kasus. Hal itu bukti Pemkab Lahat dan semua stekholder yang berupaya semaksimal mungkin terjadinya penurunan secara terus menerus.
Pj Bupati Lahat Muhammad Farid SSTP MSi mengatakan bila berbicara stunting, tentunya data Nasional menyebutkan bahwa Lahat dari tahun 2018 sampai dengan saat ini
mengalami penurunan terus menerus.
Tercatat dari tahun 2018 angkanya cukup tinggi mencapai 48,1 persen, lalu di tahun 2019 turun menjadi 21,6 persen, selanjutnya di tahun 2021, lantaran masa pandemi Covid-19 maka tidak di survey.
Selanjutnya di tahun 2021 menjadi 24,2 persen, dan turun kembali di tahun 2022 menjadi 19 persen. Menurut M Farid, angka ini cukup mengembirakan karena angka stunting selalu menurun.
"Oleh karena itu trend nya harus kita jaga degan kegiatan-kegiatan seperti ini tentunya juga menjadi salah satu jaga-jaga buat kita," ucap Farid saat Rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dengan bahasan rembuk Stunting dan Pengukuhan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting di Kabupaten Lahat Tahun 2024.
Muhammad Farid, penurunan angka stunting ini merupakan kerjasama semua stekholder. Ia berharap dan optimis angka stunting bisa terus menerus turun. "Sehingga hal tersebut dapat dilakukan dengan cara bergotong royong dan bergerak bersama guna meningkatkan sinergitas untuk pencapaian percepatan penurunan stunting di Kabupaten Lahat," ujarnya.
Ia berharap sama sama mengatasi stunting. Tercatat ada 373 anak terkena stunting. Nantinya Pemerintah Daerah (Pemda) Lahat mengalokasikan pada APBD 2024 sehingga bisa mencover 40 anak. "Untuk yang kurang tercover, bisa dibantu perbankan untuk mengantisipasi stunting zero," ujarnya.
Dikatakannya, bahwa 373 harus di pantau By Name By Addres dan berikan melalui kepala desa masing-masing untuk 40 orang yang digelontarkan. "Pasti bisa dibantu oleh CSR dan perkembangannya bisa dientaskan," ujarnya. (zki)