Menyibak Kehidupan Suku Baduy: Harmoni dengan Alam Tanpa Teknologi

Di era kemajuan teknologi yang terus berkembang pesat, terdapat Suku Baduy yang merupakan kebudayaan Indonesia menjadi Laboratorium terbuka bagi masyarakat. --

 

 

Lahat Pos – Di era kemajuan teknologi yang terus berkembang pesat, terdapat Suku Baduy yang merupakan kebudayaan Indonesia menjadi Laboratorium terbuka bagi masyarakat. 

 

Suku Baduy mendiami kawasan Pegunungan Kendeng di Kabupaten Lebak, Banten, dikenal karena cara hidup mereka yang unik dan ketaatan mereka terhadap adat istiadat nenek moyang.

 

Suku Baduy terbagi menjadi dua kelompok utama yakini, Baduy Dalam dan Baduy Luar. Yang membuat Suku Baduy Dalam begitu istimewa adalah keteguhan mereka untuk menolak segala bentuk teknologi modern. Tidak ada listrik, kendaraan bermotor, atau alat elektronik di pemukiman mereka. Mereka percaya bahwa teknologi modern dapat merusak keseimbangan alam dan menjauhkan mereka dari nilai-nilai kesederhanaan yang telah diwariskan secara turun-temurun.

 

Dalam kehidupan sehari-hari, mereka masih mengandalkan alam untuk memenuhi kebutuhan hidup, mulai dari bercocok tanam hingga membangun rumah. "Kami hidup dengan apa yang diberikan alam," ungkap salah satu anggota Suku Baduy Dalam."Semua yang kami butuhkan sudah disediakan oleh bumi ini."

 

Salah satu tradisi menarik lainnya dari Suku Baduy Dalam adalah larangan penggunaan alas kaki. Mereka berjalan tanpa alas kaki, bahkan ketika harus menempuh jarak yang jauh melalui hutan-hutan dan perbukitan. Ini bukan sekadar kebiasaan, melainkan sebuah simbol kesederhanaan dan penghormatan terhadap bumi yang mereka anggap sebagai ibu.

 

Penduduk Suku Baduy sering kali menarik perhatian, terutama terkait dengan penampilan fisik mereka yang dianggap cantik dan ganteng, sering kali dipuji oleh pengunjung.

 

Tag
Share