Yuk Simak! Mengenal Aphantasia Saat Seseorang Tidak Bisa Berimajinasi
Ilustrasi aphantasia buat seseorang tidak bisa berimajinasi. Sumber foto: edcent. Id-Yni/Lapos-
Lahat Pos - Saat kita berpikir tentang sesuatu hal dan menggambarkan sesuatu hal tersebut dalam pikiran kita, pasti itu melalui proses imajinasi kan?
Tapi ada loh, orang yang tidak bisa berimajinasi atau menggambarkan sesuatu hal apa yang dia pikirkan. Wah kok bisa ya? Saat kamu disuruh membayangkan sesuatu hal nih, misalnya rumah besar dan mewah, mobil yang bagus dan lainnya, pasti hal tersebut langsung dapat dibayangkan dalam pikiran kamu kan?
Nah hal tersebut menunjukkan adanya proses imajinasi yang dibentuk dari apa yang dipikirkan. Namun, bagi sebagian orang, ada yang tidak dapat melakukan hal tersebut.
BACA JUGA:Ini Statement Pj Bupati Lahat Terkait Pelaksanaan Job Fit
BACA JUGA:BAIC Indonesia Resmi Memperkenalkan SUV Off Road Premium BJ80
Mereka tidak dapat berimajinasi tentang apa yang mereka pikirkan. Kondisi seperti itu dapat disebut dengan aphantasia, yaitu suatu kondisi di mana seseorang tidak bisa berimajinasi.
Istilah aphantasia merupakan sesuatu hal yang baru, karena baru diperkenalkan pada tahun 2015 oleh Profesor Adam Zeman dari Universitas Exeter Inggris.
Bahkan sejak diumumkan istilah tersebut oleh Adam Zeman, puluhan ribu orang di seluruh dunia telah mengidentifikasi diri mereka dengan deskripsi tersebut, yaitu sulitnya berimajinasi tentang suatu hal.
Kira-kira penyebabnya apa ya? Saat ini para ilmuwan belum mengetahui secara pasti apa penyebab aphantasia tersebut. Menurut United Brain Association, kemungkinan besar ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya aphantasia dalam banyak kasus.
BACA JUGA:Ketua DPRD Lahat : Job Fit Sebaiknya Ditunda, Pj Bupati Diminta Fokus Tata Kelola Pemerintah
BACA JUGA:18 Kepala OPD Pemkab Lahat Ikut Job Fit, Ada 3 Nama Ini dan 1 Sekwan
Misalnya, berkaitan dengan masalah di bagian otak yang bertanggung jawab untuk memproses informasi visual. Namun, beberapa setiap kasus menunjukkan bahwa aphantasia bisa didapatkan oleh seseorang setelah mengalami cedera atau peristiwa tertentu, seperti mengalami stroke yang menyebabkan kerusakan pada bagian otak.
Gimana, kamu pernah mengalaminya nggak? (*)