Merasa Ada Sosok Lain Mengikuti, Ternyata Ini Penyebabnya

 

Lahat Pos - Pernah nggak sih kamu ngerasa ada orang lain di sekitarmu atau ada sesuatu yang berwarna hitam? Benarnya itu hanya halusinasi atau bagaimana ya?

Ketika kamu memasuki ruangan sunyi, berjalan melewati jalan yang gelap, atau bahkan ketika terbangun tengah malam secara tiba-tiba. Apakah pernah kamu merasa bahwa ada seseorang bersama kamu?

Sebagian orang merasa fenomena itu adalah kejadian yang horor, juga pengalaman yang seringkali dikaitkan dengan firasat buruk. Nah, tapi dalam dunia psikologi, fenomena tersebut disebut sebagai felt presence atau feeling of the presence atau FOP.

BACA JUGA:4 Skuter Listrik Keren dan Terbaik, Nomor 1 Cocok untuk Traveling Luar Kota

BACA JUGA:Sop Bakso Digemari Banyak Orang, Ini Resep dan Cara Membuatnya

Seorang neurologis, Olaf Blank, dalam penelitiannya membuktikan bahwa pada 12 subjek penelitian yang menderita epilepsi atau masalah motorik lainnya merasakan fenomena ini. 

Analisis menunjukkan mereka mengalami kerusakan di 3 bagian otak, yaitu temporal parietal junction atau TPG, cortex frontal parietal, dan insular. Bagian otak tersebut berfungsi untuk mengintegrasikan sinyal sensorik dari luar dan dalam tubuh untuk menciptakan perwujudan diri.

Ketika seseorang mengalami gangguan pada bagian otak tersebut, maka integrasi sinyal multisensori terganggu dan menyebabkan halusinasi. Umumnya, FOP terjadi pada orang yang menderita skizofrenia, demensia dengan Lewy Badis, atau penumpukan protein alpha-sinuclein pada otak, dan penyakit Parkinson.

BACA JUGA:Rekomendasi Penggunaan Gadget untuk Anak-Anak oleh Bill Gates

BACA JUGA:Inovasi Ujian Berbasis Digital, SD 13 Gelar STS

Kalau orang sehat tapi mengalami FOP bagaimana? Nah, dalam neuropsikiatri, FOP sering dikaitkan dengan gangguan neurologis. Hanya saja penelitian tentang FOP pada individu sehat masih sangat terbatas. Itu dia penjelasannya. 

Sudah paham, kan?