Petani Kopi Tunda Penjualan

FOTO : Ist hasil panen kopi petani yang mulai kering siap untuk disimpan--

LAPOS, Pagaralam - Setelah sempqt menembus harga Rp 70.000-Rp 72.000 per kg, harga jual biji kopi atau green bean jenis robusta di tingkat petani di pagaralam berangsur turun bahkan sudah dalam dua pekan terakhir ini.

 

Saat ini petani menunda penjualan kopi sebab hal ini bisa menjadi alternatif jangka pendek ideal untuk petani hadapi penurunan harga kopi saat ini. Hal tersebut disampaikan Yuli salah satu petani kopi di Kelurahan Candi Jaya.

 

"Saat ini, harga jual kopi asalan atau pelangi di tingkat petani sudah menyentuh berkisar Rp 51.000-Rp 55.000 per kg, sedangkan harga jual kopi petik merah berkisar Rp 100.000-Rp 120.000 per kg", ujarnya.

 

Ditambahkan Yuli, penurunan harga kopi di tingkat petani yang signifikan tersebut lebih dimungkinkan karena dipengaruhi oleh industri besar, yang untuk sementara menghentikan pembelian kopi dari petani.

 

Selain karena stok gudang yang sudah penuh, para eksportir kopi masih memantau pergerakan harga kopi

saat ini sebagian besar petani kopi di wilayah itu baru memasuki masa panen raya.

 

Petani disarankan tidak tergesa-gesa menjual hasil panen karena harga kopi diperkirakan kembali naik, ini adalah Tren penurunan harga kopi di tingkat petani. 

 

 ”Kalau sudah dijemur, kopi ini dalam bentuk greenbean disimpan sambil menunggu harga kopi naik lagi. Perkiraan kami, harga kopi akan kembali naik pada September 2024, hanya dijual sebagian untuk pemenuhan kebutuhan,” pungkasnya. (why)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan