Terowongan Bawah Laut IKN, Bila Berhasil Indonesia Sejajar Negara Maju, Tercatat di Dunia Sudah 7 Miliki

Wacana Tol Bawah Laut IKN.-Foto Dokumen.-
KORANLAPOS.COM - Luar biasa, proyek Tokyo Bay Aqualine adalah jalan tol yang menghubungkan kota Kawasaki dengan wilayah lainnya di Jepang.
Proyek ini terdiri dari gabungan jembatan dan terowongan bawah laut yang melintasi teluk Tokyo. Dengan panjang total 15.000 m.
Aqualine mempersingkat waktu perjalanan dari 90 menit menjadi hanya 15 menit.
Pembangunan proyek ini membutuhkan waktu 21 tahun (1937-1958) dan biaya sebesar Rp 162 triliun. Terowongan di bawah lautnya merupakan salah satu bagian paling sulit, namun dengan menggunakan mesin bor terowongan atau TDM, proyek ini berhasil diselesaikan.
Pulau buatan Umihotaru juga menjadi daya tarik dengan fasilitas restoran dan tempat istirahat.
Proyek Tokyo Bay Aqualine adalah contoh kemampuan Jepang dalam membangun infrastruktur besar yang berdampak positif terhadap transportasi dan pertumbuhan ekonomi di kota Tokyo. (*)
Baca juga berita :
Terowongan Laut Norwegia Menakjubkan, Telan Biaya 40 Miliar Dolar
KORANLAPOS.COM - Waw! Proyek infrastruktur dari Pemerintah Norwegia senilai 40 miliar dolar Amerika Serikat ini adalah untuk rute perjalanan tanpa harus naik kapal feri.
Termasuk sejumlah jembatan dan terowongan yang menembus bebatuan paling panjang dan dalam di dunia. Jalur transportasi ini dibor melalui batuan di bawah dasar laut dengan kedalaman 392 meter dan panjang 27 kilometer.
Di rute terowongan laut berskala besar pertama di dunia untuk kapal selam. Terowongan dengan sebutan The Statship membutuhkan waktu 3 hingga 4 tahun untuk penyelesaiannya.
Proyek ini melalui rute pengiriman sepanjang 1 mil yang diukir di bawah semenanjung Statship. Berukuran tinggi 37 meter dengan lebar 26,5 meter dan kedalaman 12 meter, terowongan cukup besar untuk dilewati kapal berukuran hingga 16 ribu ton.
Lintasan ini memang berbahaya khususnya karena cuaca buruk, kondisi pasang surut air laut yang tidak menentu dan arus air yang kuat.
Adanya proyek tersebut dapat menguntungkan sektor pariwisata negara sementara industri dan perdagangan memiliki jalur yang lebih aman.
Pemerintah Norwegia berencana membangun proyek infrastruktur senilai 40 miliar dolar Amerika Serikat untuk rute perjalanan tanpa harus naik kapal feri.