5 Tanaman Paling Mematikan Di dunia Dan Ada Dari Indonesia. Apa saja?
Ilustrasi ricinus komunis dari Meksiko. Sumber foto : Instagram--
Koranlapos.com - Hal ini terjadi di masa kegelapan atau Dark Age yang sering disebut juga Age of Faith. Zaman keimanan di bawah kekuatan besar Gerja Lemah Katolik, di mana pada masa ini para rohaniawan berpihak kepada para bangsawan dengan membuatkan dalil-dalil agama agar masyarakat patuh kepada para bangsawan dengan mengatakan bahwa raja atau para bangsawan adalah sisisan Tuhan dan hukum raja sama dengan hukum Tuhan yang mana gak bisa dibantah.
Sehingga melahirkan sistem feudalisme dan berbudakan yang mengakar di berbagai daerah. Orang miskin dibuat untuk terus tetap miskin, sedangkan orang yang terlahir sebagai bangsawan gak perlu pusing memikirkan nasibnya karena pastinya akan mudah mendapatkan jabatan, gelar, kekayaan, kehormatan, tanpa harus melakukan apapun.
Kalau dalam istilah Soekarno, para orang miskin ini disebut marhen. Orang-orang yang dibaksa tidak punya nasib yang cerah dan nantinya sistem feudal ini dibawa ke negeri-negeri jajahan seperti Asia, Afrika, dan Amerika setelah Dark Age ini selesai di Eropa.
Selain itu, di zaman ini penemuan-penemuan ilmu pengetahuan juga harus sesuai dengan para rohaniawan dan para bangsawan. Kalau berbeda akan berakhir seperti para ilmuwan ini, dimana pada saat itu rohaniawan mengatakan bahwa bumi adalah pusat dari tata surya dan meyakini bahwa bumi itu datar dengan dali-dalinya.
Sementara ilmuwan Nicholas Copernicus yang mendapatkan pengajaran dari dunia Islam seperti al-Biruni, al-Haythami, menemukan teori serta mengumumkan bahwa bukan geosentris tapi heliosentris atau bukan matahari yang mengelilingi bumi tapi bumilah yang mengelilingi matahari.
Namun pernyataannya ini dikecam oleh pihak gereja zaman itu sampai dia bilang, ada beberapa pembual yang berupaya mengkritik karya saya padahal mereka sama sekali nggak tahu matematika dan dengan terpamalu menyimpangkan beberapa ayat dari tulisan-tulisan kudus agar cocok dengan tujuan mereka. Mereka berani mengecam mahal karya saya.