Aqila Ainun Sifa Raih Juara 3 Menulis dan Baca Puisi di FTBI Sumsel 2025
Aqila Ainun Sifa, foto : Sumantri _ Koranlapos _ Lahat Pos--
LAPOS, Empat Lawang – Dunia pendidikan di Sumatera Selatan kembali menorehkan prestasi membanggakan melalui kiprah seorang siswi berbakat asal Kabupaten Empat Lawang.
Aqila Ainun Sifa, pelajar SDN 2 Pendopo, sukses meraih Juara 3 kategori Menulis dan Baca Puisi tingkat Sekolah Dasar (SD) pada ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Sumsel 2025.
BACA JUGA:Pemkab Empat Lawang Akan Kembangkan Kawasan Eks PEDA KTNA di Pulau Emas Jadi Agrowisata
kompetisi bergengsi yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan di bawah naungan Kemendikdasmen ini menjadi wadah penting bagi generasi muda untuk menumbuhkan kecintaan terhadap bahasa daerah sekaligus melestarikan sastra lokal.
FTBI tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga sarana edukasi dalam memperkuat identitas budaya melalui bahasa ibu.
Usai menerima penghargaan, Aqila yang tampil percaya diri menyampaikan rasa syukur atas pencapaiannya. Ia berterima kasih kepada para guru yang telah memberikan dukungan dan bimbingan selama persiapan lomba.
“Terima kasih kepada Bapak dan Ibu guru yang sudah melatih saya hingga bisa sampai di Palembang dan membawa pulang piala ini. Semua ini berkat doa dan kerja keras bersama,” ujar Aqila dengan senyum bahagia.
Dukungan juga datang dari keluarga besar. Darus Samin, sang paman, mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi keponakannya tersebut. Ia menilai keberhasilan Aqila menjadi bukti bahwa anak-anak daerah memiliki potensi besar ketika diberi kesempatan dan pembinaan yang tepat.
BACA JUGA:PT Titan Infra Sejahtera Komitmen Perkuat Infrastruktur Logistik Batubara di Wilayah Sumsel
“Kami sangat bangga dengan prestasi Aqila. Semoga ini menjadi motivasi bagi anak-anak Pendopo lainnya untuk berani tampil dan mengasah kemampuan mereka di bidang sastra dan bahasa,” ujarnya.
Prestasi Aqila Ainun Sifa menjadi bukti nyata pentingnya sinergi antara guru, keluarga, dan lingkungan pendidikan dalam menggali serta mengembangkan potensi anak.
Keberhasilannya juga menunjukkan bahwa minat terhadap sastra dan bahasa ibu masih hidup dan berkembang di kalangan generasi muda, bahkan sejak tingkat sekolah dasar. (smt)