Lahat Targetkan Tanam Padi 1.048 Hektare pada Agustus 2025

Petugas Dinas TPHP Lahat meninjau kesiapan lahan pertanian menjelang target tanam padi Agustus.-Koranlapos.com-Zaki / Lahat Pos

KORANLAPOS.COM – Pemerintah Kabupaten Lahat melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) mencatat capaian realisasi Luas Tambah Tanam (LTT) padi sepanjang Juli 2025 telah mencapai 892 hektare per 29 Juli.

Ditambah prediksi LTT pada 30 dan 31 Juli masing-masing seluas 31 hektare dan 21 hektare, maka total LTT padi hingga akhir bulan diperkirakan mencapai 944 hektare.

Untuk Agustus 2025, Pemerintah Kabupaten Lahat telah menetapkan target tanam padi sebesar 1.048 hektare. Angka ini disusun berdasarkan perhitungan potensi lahan yang tersedia dan kemungkinan panen awal bulan.

Mengacu pada data Luas Baku Sawah (LBS) di Kabupaten Lahat seluas 12.652 hektare, saat ini terdapat standing crop padi yang masih aktif dari periode Mei hingga Juli seluas 3.813 hektare, serta 37 hektare tanaman komoditas lain.

Dengan demikian, sisa lahan tersedia diperkirakan mencapai 8.802 hektare. Di sisi lain, potensi panen awal Agustus (minggu pertama dan kedua) ditaksir mencapai 843 hektare.

Jika dijumlahkan, potensi tanam sepanjang Agustus yang mencakup sisa lahan dan lahan pasca-panen awal bulan mencapai 9.645 hektare. Meski demikian, target tanam yang ditetapkan lebih rendah dibandingkan potensi lahan, yakni hanya 1.048 hektare.

Menurut Plt Kepala Dinas TPHP Kabupaten Lahat, Feri Wisnu Ardiansyah, melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan, Ahmad Firdaus, terdapat beberapa faktor penyebab rendahnya target tanam dibandingkan potensi.

BACA JUGA:Langgar Tata Ruang, Bangunan di RTH Lahat Ditertibkan

BACA JUGA:Ketua PKK Lahat Dorong Edukasi Gizi Lewat Program Dashat

Di antaranya: kerusakan irigasi akibat banjir di sejumlah kecamatan seperti di Kecamatan Merapi Timur, Kota Agung, dan Kikim Selatan, Mulak ulu, Pajar bulan sehingga menghambat suplai air ke sawah.

Pergeseran jadwal tanam terjadi di Kecamatan Merapi Barat, Pagar Gunung, Mulak Sebingkai, dan Tanjung Sakti Pumi karena masih berlangsungnya panen kopi, yang menyerap sebagian besar tenaga kerja.

Jenis sawah tadah hujan di beberapa kecamatan mengakibatkan keterbatasan air untuk pengolahan tanah dan penanaman karena memasuki awal kemarau.

Rencana perbaikan irigasi di Kecamatan Lahat Selatan membuat kegiatan tanam padi belum bisa dilakukan dalam waktu dekat.

Di Kecamatan Pseksu dan Gumay Talang, kondisi lahan yang kering dan berat menjadi kendala tersendiri bagi petani untuk segera memulai tanam.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan