Mengungkap Kopi Lahat: Seberapa Besar Pendapatan Masyarakatnya?

Petani sedang memetik kopi yang siap panen.-Koranlapos.com-Net-pinterest
Kebun kopi rakyat rata-rata berada di ketinggian 800–1.200 mdpl, cocok untuk robusta. Banyak petani juga menjual hasil panen ke Pagar Alam atau Pasar Tebing Tinggi.
2. Kecamatan Jarai & Suka Merindu
Kawasan Jarai, Suka Merindu, Muara Payang, dan sekitarnya juga terkenal sebagai kantong kopi.
Kebun kopi di Jarai terkoneksi jalur distribusinya ke Muara Enim dan Pagar Alam.
Umumnya hasil panen dijual ke pengepul lokal atau ke Pagar Alam untuk proses penjemuran lebih lanjut.
3. Kikim Area
Wilayah Kikim Timur, Kikim Barat, Kikim Selatan, Kikim Tengah meski lebih rendah, juga punya kebun kopi robusta.
Luasnya memang tidak sebesar Tanjung Sakti–Jarai, tapi mendukung total produksi kabupaten.
A. Jenis Kopi
Mayoritas: Robusta. Kondisi tanah vulkanik, dataran tinggi, dan iklim basah cocok untuk robusta.
Sebagian kecil petani mulai mencoba arabika, terutama di perbatasan ke Pagar Alam, tapi belum sebesar robusta.
B. Produksi
Produksi kopi Lahat umumnya tidak dicatat terpisah per kecamatan dalam laporan resmi. Biasanya masuk kategori Kopi Sumatera Selatan atau Lintang Empat Lawang–Lahat–Pagar Alam.
Di Sumsel, kabupaten dengan produksi kopi terbesar tetap Pagar Alam dan Empat Lawang — Lahat mendukung sebagai penyangga.
C. Jalur Distribusi
Kopi dari Tanjung Sakti → dibawa ke Pagar Alam → pengepul besar → Palembang atau Lampung untuk ekspor. Sebagian kecil dijual sebagai kopi bubuk lokal di pasar tradisional Lahat.
Kesimpulan:
- Tanjung Sakti (Pumu & Pumi) ➜ Penghasil kopi terbesar di Lahat,
- Disusul Jarai – Suka Merindu – Muara Payang, dengan komoditas utama: robusta, sistem kebun rakyat.
Sektor perkebunan kopi di Lahat rata-rata merupakan kekuatan ekonomi masyarakat. Tak salah wilayah berjulukan Bumi Seganti Setungguan kaya dengan hasil alamnya dengan penghasil kopi terbesar yang berlimpah.
BACA JUGA:Jelang Tahun Ajaran Baru, Pedagang Buku di Kota Lahat Banjir Cuan