Fenomena Delman Menarik Antusias Masyarakat Lahat, Transportasi Tradisional Warisan Budaya Indonesia

Fenomena Delman Menarik Antusias Masyarakat Lahat, Transportasi Tradisional Warisan Budaya Indonesia-Koranlapos.com-Zaki / Lahat Pos
Koranlapos.com - Delman atau Bendi, sebuah alat transportasi tradisional yang ditarik kuda bahkan tetap eksis, pernah menjadi moda transportasi yang umum di berbagai wilayah. Terutama di Jawa dan Sumatera Barat dan beberapa daerah lain di Indonesia.
Saat ini, keberadaannya semakin langka, tetapi ternyata dapat ditemukan di Kota Lahat, Kabupaten Lahat.
Untuk menaiki alat transportasi ini cukup pas dikantong. Hanya merogoh kocek Rp 10 ribu saja, sudah bisa menaiki transportasi ini.
Bendi alias delman disambut antusias masyarakat sekaligus menjadi fenomena hiburan di Kota Lahat. Keberadaannya dimanfaatkan pengusaha transportasi.
BACA JUGA:Mengenal Tarian Erai-erai Khas Lahat, Warisan Budaya Tak Benda
BACA JUGA:Sajian Kuliner Tempoyak Khas Lahat Fermentasi Durian yang Unik dan Menggugah Selera
Sepatu kuda terdengar jelas menggema di telinga, ketika melintasi alun-alun jalanan Mayor Ruslan dan Jalan Serelo serta lampu lalu lintas kawasan Pasar Lematang.
Banyak warga, terutama pedagang pasar dan orang tua, mendukung delman atau bendi ini tetap ada. Alasannya murah dan praktis.
Ria (33) warga Kota Lahat mengaku bahwa keberadaanya di Kota Lahat ini punya nilai nostalgia seperti di Daerah Padang, Sumatera Barat.
Banyak warga merasa delman adalah identitas kota wisata, bahkan jadi simbol warisan budaya pada transportasi tradisional Indonesia. Sekaligus atraksi hiburan untuk anak-anak yang senang naik delman keliling alun-alun Kota Lahat.
"Kota Lahat kan ada banyak warga dari Minang dan Jawa, jadi bisa bernostalgia. Kebetulan suami saya orang Padang," sebutnya sembari tersenyum, Kamis 10 Juli 2025.
BACA JUGA:Pemkab Terus Upayakan Untuk Mewujudkan Lahat Menjadi Kabupaten Layak Anak
Beberapa warga antusias dengan kehadiran delman beroperasi di rute khusus, misalnya di sekitar alun-alun, pasar tradisional.
“Bagus ada Bendi dan dijadikan wisata, biar rapi, kusir juga tetap dapat rezeki," sebut Ria warga Lahat.