Sajian Kuliner Tempoyak Khas Lahat Fermentasi Durian yang Unik dan Menggugah Selera

Foto: Tempoyak adalah fermentasi durian yang menjadi salah satu makanan khas masyarakat Sumatera Selatan, termasuk di Lahat-Koranlapos-Lahat Pos

 

Koranlapos.com - Tempoyak adalah fermentasi durian, yang menjadi salah satu makanan khas masyarakat Sumatera Selatan, termasuk di Lahat. Makanan ini biasanya dijadikan bumbu tambahan dalam masakan, seperti sambal tempoyak atau sebagai campuran pindang. 

Rasanya yang asam dan aromanya yang khas memberikan sensasi unik bagi penikmatnya. Tempoyak adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari fermentasi durian. Durian yang difermentasi ini menghasilkan cita rasa unik, perpaduan antara rasa asam, manis, dan sedikit pahit. 

Aromanya pun khas, kuat, dan tajam, menjadi ciri khas yang membedakannya dari olahan durian lainnya. Teksturnya yang lembut seperti bubur menambah kenikmatan tersendiri saat menyantapnya. Makanan ini seringkali digunakan sebagai bumbu masakan, memberikan cita rasa unik pada ikan, daging, dan sayur. 

BACA JUGA:5 Wisata di Kalimantan Timur dengan Rating Tertinggi Tahun 2025

Tempoyak merupakan makanan tradisional yang telah lama dikenal di daerah Sumatera dan Kalimantan. Keberadaannya erat kaitannya dengan budaya masyarakat setempat yang memanfaatkan durian secara optimal. 

Di beberapa daerah, makanan ini bahkan menjadi bagian penting dalam upacara adat dan dianggap sebagai simbol kemakmuran. Ketersediaan durian yang melimpah di kedua pulau tersebut mendorong masyarakat untuk mengolahnya menjadi tempoyak agar dapat dinikmati lebih lama, mengingat durian segar memiliki masa simpan yang singkat.

Tradisi pembuatan tempoyak ini telah diwariskan secara turun temurun dan tetap lestari hingga kini.  Pembuatan tempoyak terbilang sederhana, tidak memerlukan peralatan atau teknik khusus. Durian yang sudah matang, biasanya yang berdaging tebal, manis, dan legit, dipilih untuk difermentasi. 

BACA JUGA:9 Wisata di Kalimantan Selatan dengan Rating Tertinggi Tahun 2025

Daging durian dipisahkan dari bijinya dan ditempatkan dalam wadah kedap udara, seperti stoples kaca atau wadah plastik. Garam biasanya ditambahkan sekitar 1-2% dari berat durian untuk mengontrol proses fermentasi dengan mencegah pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan, dan menambah cita rasa. 

Proses fermentasi ini berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung suhu dan kelembapan lingkungan. Pada umumnya, fermentasinya memakan waktu 3-7 hari pada suhu ruang. Semakin lama fermentasi, rasa tempoyak akan semakin asam. Setelah proses fermentasi selesai, makanan ini siap untuk diolah menjadi berbagai hidangan lezat. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan