Akar Bajakah! Tanaman Obat Endemik Kalimantan dengan Potensi Anti-Kanker yang Mengagumkan

KORANLAPOS.COM - Dalam beberapa tahun terakhir, nama akar bajakah (Spatholobus littoralis Hassk.) telah menjadi perbincangan hangat, terutama di kalangan masyarakat yang mencari alternatif pengobatan kanker. Tanaman obat ini adalah endemik Kalimantan, yang berarti ia hanya tumbuh di pulau Kalimantan, terutama di hutan belantara. 

Bentuknya berupa akar menjalar yang kuat, dan telah lama digunakan oleh suku Dayak sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit, termasuk tumor dan kanker.

Popularitas akar bajakah melonjak pesat setelah beberapa penelitian awal menunjukkan potensi antikanker yang mengagumkan. Akar bajakah kaya akan berbagai senyawa bioaktif, di antaranya flavonoid, saponin, steroid, dan tanin. Senyawa-senyawa ini bekerja secara sinergis untuk menghasilkan efek antioksidan yang sangat kuat, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker. 

Lebih lanjut, beberapa penelitian in vitro (uji laboratorium) dan in vivo (uji pada hewan) menunjukkan bahwa ekstrak akar bajakah memiliki kemampuan untuk menghambat proliferasi (pertumbuhan) sel kanker, menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel-sel ganas, dan bahkan menghambat pembentukan pembuluh darah baru yang memberi makan tumor (anti-angiogenesis).

Meskipun diperlukan penelitian klinis lebih lanjut pada manusia untuk mengkonfirmasi sepenuhnya efektivitas dan keamanannya, banyak testimoni dari penderita kanker yang melaporkan perbaikan kondisi setelah mengonsumsi rebusan akar bajakah. 

Selain potensi antikankernya, akar bajakah juga dipercaya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi peradangan, dan membantu detoksifikasi tubuh. Cara konsumsinya umumnya adalah dengan merebus potongan akar bajakah kering dan meminum air rebusannya secara teratur. Namun, penting untuk selalu berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan akar bajakah sebagai bagian dari pengobatan. (*)