Produksi Kopi Petik Merah Masih Terbatas

Hendra Lezi--

LAPOS, Empat Lawang - Produksi kopi petik merah di Kabupaten Empat Lawang saat ini masih  terbatas.  

Saat ini, kopi jenis kopi petik merah ini hanya tersedia berdasarkan permintaan, khususnya dari kalangan tertentu seperti hotel.

"Untuk petik merah sudah ada, tapi masih untuk pasar tertentu, biasanya hanya untuk memenuhi pesanan hotel," ungkap Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Empat Lawang Hendra Lezi, melalui Kabid Perkebunan, Robinson, kemarin.

Dijelaskannya, ada beberapa pemilik kebun kopi yang sudah menerapkan metode petik merah berasal dari wilayah Tebing Tinggi dan Pendopo. 

"Tapi mereka hanya memproduksi saat masa panen dan itu pun untuk pembeli tertentu saja," jelasnya.

Secara umum, pengelolaan kopi oleh masyarakat di Empat Lawang masih dilakukan secara tradisional. 

Saat satu tangkai kopi memiliki sebagian buah yang sudah merah dan buah hijau di tangkai tersebut sudah mengeras, maka seluruh buah dalam satu tangkai biasanya langsung dipetik.

"Saat ini masyarakat memetik buah kopi ketika sekitar setengah atau lebih dari buah dalam satu tangkai telah berwarna merah," ujarnya. (*)

 

Terkait pengolahan, Robinson menambahkan bahwa saat ini banyak petani kopi yang mulai beralih ke mesin pengolahan kecil berdaya 5 hingga 7 PK, yang mudah dibawa ke kebun. 

 

"Ini berbeda dengan sebelumnya, ketika pengolahan masih banyak menggunakan mesin besar yang tidak praktis untuk dibawa ke lapangan," ujarnya.

 

Dia juga menambahkan, untuk saat ini perkebunan kopi di Kabupaten Empat Lawang tersebar di seluruh 10 kecamatan, dengan total luas mencapai lebih dari 52.000 hektare. (smt)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan