Desa Tanjung Beringin Lahat Jadi Lokasi Program Agroforestri Kopi

Desa Tanjung Beringin Lahat Jadi Lokasi Program Agroforestri Kopi-Koranlapos.com-

Lahat Pos - Pengembangan kopi di Kabupaten Lahat menjadi solusi jitu untuk meningkatkan pendapatan petani, menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung industri kopi.

Diantaranya melalui Agroforestri kopi. Menggabungkan tanaman kopi dengan tanaman lain.

Pemerintah mengandeng PT Kalimantan Prima Persada dalam pengembangan Agroforestri kopi di Desa Tanjung Beringin.

Gelaran Kick Off dihadiri Bupati Kabupaten Lahat Bursah Zarnubi dan Wakil Bupati Widia Ningsih SH MH, di Hotel Santika Lahat, Rabu (16/4). 

Bupati Kabupaten Lahat, Bursah Zarnubi menyampaikan, desa ini diantaranya memiliki potensi besar menjadi lokasi program agroforestri yaitu Desa Tanjung Beringin. 

Memiliki perkebunan kopi seluas 139 hektar, namun terdapat tantangan dalam pengembangannya sehingga dibutuhkan tahapan strategis. 

"Kopi kita kan 100 kg, 1 kg, 1 ton, kalau bisa meningkat dari dulu yang setiap buahnya 5-6 kg, sekarang kita tidak maju lagi. Oleh karena itu, saya berharap pemerintahan sosial yang akan datang di seluruh lahan ini kita kembangkan kopinya, termasuk kopi Excelsa, Robusta, dan Arabika," ujarnya.

Dikatakannya, bagaimana strategi untuk pembangunannya, sebenarnya itu, itulah yang menyebabkan nanti ada transformasi peningkatan kejahateraan.

"Nah, inilah nanti peranan untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran, Itulah sebagai tujuan pembangunan, membuat orang raya sehat dan aman," jelas Bursah. 

Sementara itu, Wakil Bupati Lahat, Widia Ningsih juga mengatakan program strategis nasional, kopi ini masuk dalam program Presiden. 

"Sebenarnya di Kabupaten Lahat banyak sekali hutan-hutan nasional, kayak hutan-hutan sosial, yang kita bisa manfaatkan untuk memberdayakan masyarakat. Salah satunya yaitu memanfaatkan lahan untuk membuat pertumbuhan kopi, tentunya dengan bantuan tambang-tambang yang ada di sekitar.

Menurut dia, memanfaatkan itu satu-satunya tujuannya untuk kesejahteran masyarakat. Maka dari itu kita minta dengan perutaran sosial, untuk ke depannya memanfaatkan lahan yang selama ini tidak dimanfaatkan untuk membuat dan menustarikan kebun-kebun, seperti kopi, duren, dan lain-lain. 

"Sehingga di zaman pemerintah pak Bursah dan saya ini, lebih banyak PAD yang masuk ke Kabupaten Lahat untuk mendongkrak perekonomian dan pemberantasan kemiskinan ekstrim," jelas Widia. (yni)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan