Warga Tanjung Beringin Lestarikan Tradisi Pantauan Usai Shalat Idul Fitri

Warga saat melaksanakan pantauan saat hari raya Idul Fitri 1446 Hijiriayah. Ket Foto : Sumantri / Lapos--
LAPOS,Empat Lawang - Setiap datangnya hari raya Idul Fitri, setiap daerah memiliki tradisi yang berbeda-beda. Termasuk di Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang.
Salah adalah pantauan atau yang lebih dikenal dengan sanje. Pantauan ini dilaksanakan usai Shalat Idul Fitri, keluar dari masjid para jamah langsung naik kerumah warga yang ikut pantauan.
BACA JUGA:Mazda6e Bikin Gebrakan Sedan Listrik Baru di Eropa
Seperti yang dilakukan warga Tanjung Beringin, Kelurahan Pasar, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang. Mereka usai melaksanakan Shalat Iduk Fitri 1446 Hijiriyah, di Mussolah Abdul Karim, langsung melaksanakan pantauan yang dimulai dari rumah yang terdekat mussollah.
Bagi warga yang tidak ikut dalam barisan, maka rumahnya tidak dinaiki atau didtangai warga yang melaksanakan pantauan tersebut.
"Yang ikut pantauan tahun ini ada sekitar 20 orang, ini gabungan ada jamah dari Mussollah Abdul Karim ada juga dari Jamah Masjid Al-Huda," ungkap Sapran warga Tanjung Beringin yang ikut dalam pantauan tersebut.
Warga yang datang kerumah tidak begitu lama, paling lama 10 menit, yang diawali dengan membaca doa sesuai dengan permintaan dari ahli rumah. Setelah berdoa warga dipersilahkan untuk mencicipi hidang yang telah disediakan.
BACA JUGA:Suzuki Fronx Siap di Luncurkan, Mengaspa Pada Semester Pertama Tahun Ini
"Paling lama 10 menit, setelah itu kerumah warga lainnya, yang ikut dalam rombongan," ujarnya.
Tradisi ini lanjut Sapran, sudah ada sejak zaman dahulu. Yang hingga sekarang masih dilestarikan oleh generasi saat ini, menurutnya tradisi ini harus dilestarikan jangan sampai hilang ditelan zaman.
"Taradisi ini sangat bagus, karena ini dapat meningkatkan silahturahmi antar tetangga. Sekaligus mendoakan suadara-saudara kita yang telah tiada," jelasnya. (smt)