Pembangunan Empat Jaringan Irigasi, Wabup Lahat Widia : DED-nya Mulai Tahun Ini

Wakil Bupati Kabupaten Lahat Widia Ningsih SH MH saat mengecek lahan di Kecamatan Tanjung Tebat, Lahat.-Koranlapos.com-

Lahat Pos - Pemerintah Kabupaten Lahat menargetkan pembangunan dan rehabilitasi saluran irigasi di sejumlah wilayah. Mulai dari aliran Sungai Pangi atau Ayek Pangi, Lingsing, (Kecamatan Kikim Tengah, Kikim Selatan) dan Tanjung Tebat serta Mulak Ulu. 

"Untuk tahun ini harus dengan perencanaan dulu. Bila kita sudah ada Detail Engineering Design (DED)-nya tahun ini, dan tahun depan akan ada realisasinya," kata Bupati Kabupaten Lahat Bursah Zarnubi melalui Wakil Bupati Widia Ningsih. 

Pemda Lahat menfokuskan lantaran sekitar 50 persen dari 22 ribu hektar persawahan di Kabupaten Lahat, irigasi sudah rusak parah.

Untuk mewujudkan program swasembada pangan, maka diperlukan irigasi yang mengalir lancar ke sawah-sawah. 

"Ada 22 ribu hektar persawahan di Lahat itu sudah setengah mungkin rusak parah. Bagaimana kita ingin menjalankan sawah swasembada pangan, kalau irigasi infrastruktur kita rusak parah," jelas Widia saat panen bawang merah di Desa Muara Danau, Kecamatan Tanjung Tebat, Lahat, Rabu 26 Maret 2025.

Dikatakan Widia, bahwa Kabupaten Lahat ini dikenal dengan daerah yang luar biasa potensi untuk swasembada pangan terutama beras. 

Maka dari itu, di tahun 2025, Pemda Lahat instruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Pertanian, untuk melakukan tracking terlebih dahulu ke sawah-sawah yang kecil lingkupannya. 

"Sedangkan untuk tahun depan itu direncanakan ada empat. Insya Allah, kalau sudah digambar, dibuat DED-nya tahun ini, tahun depan bisa kita bangun. Insya Allah untuk mendukung swasembada pangan, kita meletakkan berapa puluh persen anggaran itu lebih banyak ke irigasi," kata Widia. 

Ditambahkan Widia, bahwa fokus dipemerintahan Bupati Bursah dan dirinya kurun 5 tahun ini irigasi di Kabupaten Lahat ini, tidak ada lagi yang rusak. Sehingga bisa menciptakan infrastruktur swasembada pangan. 

"Bayangkan 22.000 hektar sawah semua teraliri irigasi, maka tidak lagi bingung petani. Malah berasnya bisa dijual, supaya jadi perputaran ekonomi masyarakat," ujarnya. 

Widia juga memerintah dinas terkait Pemkab Lahat untuk mendata lahan sawah dikawasan Merapi Area. Sebab sudah banyak alih fungsi lantaran faktornya irigasi sudah rusak. "Sudah diperintahkan untuk data data lahan sawah di sana, dan sudah banyak alih fungsi karena irigasi rusak," ujarnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan