Bupati Bursah Serius Cetak SDM Unggul, Inginkan Anak-anak Kabupaten Lahat Pertama Diterima di Ahli IT Amerika

Bupati Kabupaten Lahat Bursah Zarnubi dan Wakil Bupati Widia Ningsih saat menghadiri rapat Paripurna DPRD Lahat.-Koranlapos.com-
Lahat Pos - Keseriusan Bupati Kabupaten Lahat Bursah Zarnubi dan Wakil Bupati Widia Ningsih terutama dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), menjadi bidik utamanya dalam visi-misi pemerintah di lima tahun kedepan.
Bursah Zarnubi menyampaikan Pemerintah Kabupaten Lahat kedepan berupaya untuk mengembangkan potensi masyarakat. Selaras dengan program nasional.
Dikatakannya, untuk dapat mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul ialah dengan sehat jasmani dan rohani serta mental. Diantaranya dengan kehadiran program nasional dari Presiden RI Prabowo Subianto yakni Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sambung Bursah, kedua adalah berkualitas. Presiden Prabowo sempat menyebutkan bahwa terwujudnya dengan menguasai ilmu pengetahuan sains dan teknologi. Ketiga adalah SDM unggul dengan produktif penuh inovasi.
"Jadi kita harus mengurai masyarakat Lahat dengan pelatihan-pelatihan dengan kemakmuran skill, diantaranya 10 potensi ekonomi," sampaiannya.
Bursah Zarnubi mengatakan kembali mengutip dari sampaian Prabowo Subianto, bahwa saat ini masih kecilnya Program Penilaian Pelajar Internasional (PISA) dari Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Terutama itu ditingkat kemampuan dibidang matematika, sains dan literasi yang masih lemah.
"Saya minta kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Lahat untuk menyiapkan tenaga matematika, fisika, biologi, kimia dan bahasa inggris. Kita akan jadikan Lahat ini menjadi percontohan bagi anak-anak tingkat," tambahnya.
"Jadi saya butuh 20 tenaga untuk instruktur guru-guru di Kabupaten Lahat. Supaya Lahat menjadi contoh pertama yang bisa diterima di ahli IT Amerika, University Harvard Amerika, Stanford Amerika, dan ternama lainnya," ucapnya.
Kata Bursah, anak-anak kurang mampu bahkan mampu semuanya sama, bisa ikut terutama pada bidang matematika.
"Saat ini sains banyak sekarang dikuasai China, India, Taiwan, Korea Selatan dan Amerika Serikat. Nah kita juga harus menguasai," ujarnya.
Tak hanya itu, Bursah mengaku sudah berkoodinasi dengan pihak imigrasi dari jauh-jauh hari. Dirinya ingin anak-anak yang hebat dapat diterima seperti di Amerika. "Kita sudah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi untuk menempuh 100 orang anak-anak hebat," tuturnya. (*)