Viral 1 PMI Meninggal di Luar Negeri, Ini Penjelasan Disnakertrans Lahat

FOTO TIARA/LAPOS Kepala Bidang Pelatihan, Produktivitas, dan Penempatan Tenaga Kerja Tubiska Suryajaya SE --
Lahat Pos - TKI (Tenaga Kerja Indonesia) alias PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang meninggal dunia di luar negeri, telah menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat.
Salah satu kasus yang baru-baru ini viral di media sosial, yang dalam video viral warga menyebutkan seorang PMI diduga asal Kabupaten Lahat telah meninggal dunia di luar negeri (Malaisya).
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lahat Mustofa Nelson S Sos Msi melalui Kepala Bidang Pelatihan, Produktivitas, dan Penempatan Tenaga Kerja Tubiska Suryajaya SE mengatakan, mengenai kasus ini sudah ada titik terangnya dan data-datanya sudah diketahui.
"Tapi untuk pihak keluarga yang tinggal di Jakarta maupun Kabupaten Lahat belum bisa dipastikan. Saya dapat informasi dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP 2MI) dan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP 3MI) Provinsi, kemungkinan keluarganya dalam jangka waktu dekat ini bakal tahu,” ujarannya, Kamis (20/2/2025).
Ditambahkannya, sebelumnya upaya ini sudah ditanyakan dikantor imigran Kabupaten Muara Enim, Lematang Lahat dan beberapa warga lainnya. Dari informasi yang sudah didapat, korban ini bukan dari jalur yang resmi atau bisa dikatakan ilegal.
“Karena disebutkan umur korban itu 45 tahun, sedangkan dalam aturan undang-undang ketenagakerjaan PMI yang berangkat keluar negeri itu tidak boleh lebih dari 40 tahun,” kata Tubiska.
BACA JUGA:Duta Lalulintas Menjadi Contoh Masyarakat
Sambungnya, PMI yang berangkat keluar negeri ini tidak melalui dari Distransnaker Kabupaten Lahat, kemungkinan dari asal tempat tinggalnya.
BACA JUGA:Meriah Perayaan Pesta Pelindung Sekolah Santo Yosef Lahat
“Kami dapat informasi, bahwa Almarhumah Indriati ini lahirnya saja di Lahat, tapi lama tinggal di Jakarta,” tuturnya.
Ia harap kedepannya, tidak terjadi lagi kasus-kasus seperti ini, dan dihimbaukan kepada masyarakat yang ingin pergi kerja keluar negeri agar mengikuti aturan dan prosedur yang resmi.
“Kami selaku bidang pelatihan, produktivitas, dan penempatan tenaga kerja menghimbau masyarakat khususnya di Kabupaten Lahat, yang ingin kerja diluar negri harus mengikuti aturan resmi dari Distransnaker. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kasus yang menimpa Indriati ini,” tutupnya. (Tiara)