Inilah Tanggapan Masyarakat Lahat, Uji Coba Jalur Dua Arah, Satlantas Terapkan Zero Pelanggaran

Inilah Tanggapan Masyarakat Lahat, Uji Coba Jalur Dua Arah, Satlantas Terapkan Zero Pelanggaran Selama Sepekan- Koranlapos.com-Jum'at 21 Februari 2025.
Lahat Pos - Hari pertama Forum Lalulintas mulai menerapkan uji coba rekayasa jalan dua arah di Jalan Mayor Ruslan, RA Latif dan Serelo, Kota Lahat.
Namun, dalam uji coba rekayasa lalu lintas ini, terdapat beberapa pengendara motor yang kebingungan.
Uji coba rekayasa lalu lintas sendiri mulai dilakukan pada hari ini atau Jum'at (21/2/2025).
Pantauan Lahat Pos, kendaraan dari arah Jalan Mayor Ruslan bisa belok ke jalur sebaliknya di titik-titik tanpa separator pembatas.
Jalur masih terpantau lengang karena belum semua pengendara mengetahui jika jalur tersebut bisa digunakan oleh kendaraan dua arah.
Bahkan di hari pertama uji coba, ada pengendara motor bingung hingga lawan arus terutama jalan dekat persimpangan Stasiun Lahat.
Fanilah (33) pengendara motor Beat mengaku ragu, lantaran selama ini arus Jalan Mayor Ruslan hanya satu arah. Ia pun sempat mengendarai lawan arah.
"Bingung kak, karena aku dari arah Stasiun nak ke arah Pasar Lematang. Karena tidak tau uji ada jalur dua arah, maka kami langsung belok putar arah di depan toko SM dulu," ujar Fanilah saat ditemui dilokasi Jalan Mayor Ruslan.
Rety (40) pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sekitar Jalan Mayor Ruslan mengaku senang karena berdampak positif adanya arus dua arah ini. Menurutnya dari sisi pendapatan cukup ramai pengunjung. "Alhamdulillah, lumayan laku pak. Mayoritas banyak dari pengendara yang membeli," ujar Rety kepada Lahat Pos.
Slim (45) Driver ojek sekitar mengaku arus dua ini diakuinya bisa lebih cepat terutama mengantarkan penumpang dari arah RSUD Lahat ke Stasiun.
"Lebih cepat pak, karena penumpang banyak minta antarkan ke arah Stasiun Lahat, ataupun ke arah Simpang 3 kodim lama," ujarnya.
Namun ia menilai di bundaran tugu perlu adanya penambahan rambu-rambu dan spanduk sosialisasi. Supaya masyarakat tau ada petunjuk arah terutama saat berbelok dari sisi-sisi jalan.
"Dibundaran itu kadang kami ragu-ragu untuk berbelok lurus atau berbelok dulu pak. Misal dari RSUD hendak ke Jalan Mayor Ruslan atau arah sebaliknya. Takut kami melanggar lalu lintas. Apalagi kan arah dekat Stasiun ada ETLE pak," tutur Slim.