Ketika ditanya tentang tantangan terbesar yang dihadapi, Tri Putra mengaku, adalah cuaca, terutama ketika musim hujan tiba.
Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya.
Menurutnya, dengan lokasi angkringan yang dekat dengan penginapan, pengunjung dari luar daerah tetap ramai setiap harinya.
Inovasi menjadi kunci kesuksesan angkringan ini. Tri Putra selalu berusaha menambah variasi menu agar pelanggan memiliki banyak pilihan. Salah satu rencananya adalah menambahkan Sate Taichan ke dalam menu, sebagai camilan yang diharapkan bisa menambah daya tarik pengunjung.
Selain itu, angkringan ini juga memiliki tiga kendaraan operasional, termasuk satu mobil yang dikhususkan untuk acara pernikahan dan satu vespa keliling yang dirancang khusus untuk mengikuti berbagai event di kota.
Angkringan ini tak hanya menjual makanan, tetapi juga menghadirkan konsep unik yang berbeda dari angkringan pada umumnya.
Salah satu momen paling berkesan bagi Tri Putra adalah ketika ikut serta dalam Porprov (Pekan Olahraga Provinsi), di mana angkringannya mampu meraup omzet hingga Rp 1,5 juta per hari selama 10 hari acara tersebut.
Tri Putra dan tim juga menjual oleh-oleh khas Lahat seperti kopi dan kaos selama event tersebut, menjadikan angkringannya bukan hanya tempat makan, tetapi juga bagian dari pengalaman budaya lokal.