Lahat Pos - Kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang serta Kota Chernobyl di Ukraina sama-sama terpapar adasi nuklir. Namun, mengapa ya Kota Hiroshima dan Nagasaki dapat dihuni namun tidak untuk Kota Chernobyl?
Sebagai pengingat, tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 penerbang AS menjatuhkan bom nuklir Little Boy dan Fat Man ke Kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Puluhan tahun kemudian, tanggal 26 April 1986 reaktor nomor 4 di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di Ukraina meledak.
Saat ini, lebih dari 1,6 juta orang tinggal di Hiroshima dan Nagasaki. Namun, zona ekstrusi Chernobyl, area seluas 30 km persegi di sekitar pabrik relatif tidak terpungguni. Kok bisa begitu?
BACA JUGA:Populer di Kalangan Anak Sejak Zaman Dulu, Ini Manfaat Permainan Lompat Tali
BACA JUGA:Update 3 Film Animasi dengan Fantasi Seru, Rekomendasi Pilihan Tahun 2024
Kebanyakan ahli setuju bahwa daerah di zona ekstrusi Chernobyl sangat terkontaminasi dengan isotope radioaktif seperti cesium-137, strontium-90, dan iodium-131.
Ketika reaktor nomor 4 meleleh di permukaan tanah, tanah mengalami aktivasi neutron di mana neutron yang sudah aktif dalam bahan bakar yang terbakar bereaksi dengan tanah sehingga menjadi radioaktif.
Sementara bom nuklir Little Boy memiliki sekitar 140 pon uranium dan hanya 2 pon saja yang bereaksi serta Fat Man mengandung sekitar 14 pon plutonium dan hanya 2 pon saja yang bereaksi.
Lebih lanjut, bom nuklir Fat Man dan Little Boy diledakkan ratusan kaki di atas permukaan bumi akibatnya, poin-poin radioaktif terangkat dan disebarkan oleh awan daripada menetap ke dalam bumi.
BACA JUGA:Cocok Bersama Keluarga, Inilah 4 Film Animasi Seru, Rekomendasi September Tahun 2024
BACA JUGA:Selain Manis, Ternyata Buah Sawo Memiliki Manfaat Bagi Kesehatan Tubuh
Sudah tahu kan perbedaannya? (*)