Populer di Kalangan Anak Sejak Zaman Dulu, Ini Manfaat Permainan Lompat Tali
Permainan lompat tali yang sudah populer sejak dulu, Ket Foto : Sumber Instagram @pesonamuba.official.--
Lahat Pos - Permainan Lompat Tali atau main karet, yang sering disebut dengan permainan Yeye, pernah populer di kalangan anak angkatan tahun 70-an hingga 80-an.
Permainan lompat tali ini menjadi favorit saat keluar main di sekolah, dan setelah mandi sore di rumah. Permainan Lompat Tali dimainkan secara bersama-sama oleh 3 hingga 10 anak, kapan dan dari mana permainan ini bermula sudah diketahui secara pasti.
BACA JUGA:Update 3 Film Animasi dengan Fantasi Seru, Rekomendasi Pilihan Tahun 2024
Namun dari nama permainan itu sendiri dapat diduga bahwa, permainan ini muncul di zaman penjajahan sebenarnya.
Di daerah lain di Indonesia juga banyak ditemukan permainan ini. Tapi dengan nama yang berbeda, misal dengan nama YY, Tali, Merdeka, Riau, Lompatan dan lain-lain.
Peralatan yang digunakan dalam permainan Lompat Tali ini sangat sederhana. Yaitu karet gelang yang dijalin atau dirangkai hingga panjangnya mencapai ukuran yang dibutuhkan, biasanya sekitar 3-4 meter
Berikut ini Cara bermain Lompat Tali atau main YY.
1. Para pemain melakukan hompipa atau pinsud. Untuk menentukan dua orang pemain yang menjadi pemegang tali.
BACA JUGA:Cocok Bersama Keluarga, Inilah 4 Film Animasi Seru, Rekomendasi September Tahun 2024
2. Pemain yang menjadi pemegang tali melakukan pinsud. Untuk menentukan siapa yang akan mendapat giliran permain terlebih dahulu, jika ada pemain yang gagal melompat.
3. Kedua pemain yang menjadi pemegang tali perantang, tali karet. Dan pemain harus melompatinya satu persatu.
Ketinggian karet mulai dari setinggi mata kaki, lalu naik ke lutut, paha hingga pinggang. Pada tahap-tahap ketinggian ini, pemain harus melompat tanpa menyentuh tali karet.
Jika ada pemain yang menyentuh tali karet ketika melompat. Gilirannya bermain selesai dan dia harus menggantikan pemain yang memegang tali.
4. Posisi tali karet dinaikkan ke dada. Lalu dagu telinga ubun-ubun, tangan yang diangkat ke atas dengan kaki berjinjit.