Lemang Lahat, Cita Rasa Tradisional yang Tetap Terjaga

Proses memasak lemang khas Lahat dengan bambu yang dibakar di atas bara api, menghadirkan aroma wangi dan cita rasa tradisional.-Koranlapos.com-
KORANLAPOS.COM – Di tengah beragam sajian modern, kuliner tradisional Lahat tetap memiliki tempat istimewa di hati masyarakat. Salah satunya adalah lemang, makanan khas berbahan dasar ketan yang dimasak dalam bambu dengan santan kelapa.
Lemang di Kabupaten Lahat biasanya hadir pada momen-momen penting, mulai dari acara adat, pernikahan, hingga perayaan hari besar keagamaan. Proses pembuatannya membutuhkan kesabaran: beras ketan yang telah direndam dimasukkan ke dalam bambu muda, dilapisi daun pisang, lalu dituangi santan gurih. Setelah itu, bambu dibakar dengan bara api hingga matang sempurna.
Aroma wangi daun pisang yang berpadu dengan santan membuat lemang Lahat memiliki cita rasa khas yang sulit dilupakan. Teksturnya lembut, legit, sekaligus gurih. Masyarakat setempat biasanya menyajikannya dengan rendang, ayam gulai, atau lauk tradisional lainnya.
BACA JUGA:Jalan-Jalan Tambah Cuan Bersama Dahkan Iskan
BACA JUGA:Bursah Zarnubi Dorong Mahasiswa Islam Bangun Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah
Bagi pendatang, mencicipi lemang menjadi pengalaman kuliner tersendiri. Tak jarang, para pelancong yang berkunjung ke Lahat menjadikan lemang sebagai oleh-oleh khas daerah ini.
“Lemang bukan sekadar makanan, tapi juga bagian dari tradisi. Setiap bambu lemang yang dibakar mengingatkan kita pada kebersamaan, gotong royong, dan kearifan lokal,” ujar Oktaria salah seorang pedagang lemang di Lahat.
Dengan cita rasa yang autentik dan proses memasak yang masih terjaga secara tradisional, lemang Lahat menjadi bukti bahwa warisan kuliner lokal mampu bertahan di tengah derasnya modernisasi makanan cepat saji.