Lahat Pos - Orang Jawa terkenal dengan tutur katanya lembut dan penampilan sederhana. Juga dikenal sebagai pribadi yang rajin dan memiliki dedikasi tinggi dalam setiap pekerjaannya.
Bukan hanya sederhana dalam penampilan, masyarakat Jawa juga memiliki filosofi hidup yang menginspirasi setiap orang untuk tetap hidup rukun, tanpa saling menjatuhkan.
Apa saja filosofinya :
1. Nerimo Ing Pandung. Nerimo Ing Pandung dalam bahasa Jawa artinya menerima segala pemberian.
BACA JUGA:Ohhh Ternyata Selada Keriting, Sumber Vitamin dan Mineral, Ini Ulasannya
Filosofi ini mengajarkan kita untuk menerima segala hal dengan lapang dada. Inti neki, klas. Orang dada seng, iya nih. oke?
2. Sugih tanpa bodoh. Sugih tanpa bodoh ini artinya kaya tanpa harta. Filosofi Jawa ini mengingatkan kita bahwa kekayaan tidak melulu diukur dengan uang.
Kamu nanti kesini jemput aku pakai apa ya? Aku nanti pakai Supra, mbak. Oh, tapi maaf ya, aku nggak bisa. Ini aku mau diajak temanku ya.
Maaf ya. Pakai Supra mobil. Sugih tanpa bodoh ini tentang rasa syukur atas nikmat yang telah didapatkan.
Kekayaan sesungguhnya dapat ditemukan dalam rasa syukur yang mendalam terhadap berkah yang telah didapatkan dalam hidup.
BACA JUGA:Ini Dia Resep dan Cara Membuat Tumis Selada Air
3. Amun siro sakti ojo mateni. Lamun siro bander ojo disii. Lamun siro pinter ojo minteri. Lamun siro sakti ojo mateni artinya meskipun kamu sakti, jangan suka menjatuhkan. Lamun siro bander ojo disii artinya meskipun kamu cepat, jangan suka mendahului.
Dan lamun siro pinter ojo minteri artinya meskipun kamu pinter, jangan sok pinter.
4. Urib iku urub. Urib iku urub artinya hidup ini harus menyelam.