Koranlapos.com- Berdiri megah pada ketinggian 1.496 meter di atas permukaan laut, Candi Cetho mencatatkan diri sebagai salah satu candi tertinggi di Indonesia. Meski tidak sepopuler Prambanan dan Borobudur, Candi Cetho tetap menarik perhatian banyak wisatawan, terutama saat akhir pekan atau hari raya. Terletak di Dusun Cetho, Desa Gumeng, Karanganyar, candi ini menawarkan pengalaman unik bagi para pengunjung yang ingin merasakan suasana pegunungan dan wisata sejarah.
1. Candi Cetho: Warisan Sejarah Hindu
Candi Cetho diperkirakan dibangun pada abad ke-15, di masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Sebagai candi beraliran Hindu, Candi Cetho memiliki struktur mirip punden berundak dengan 13 teras yang memanjang dari barat ke timur. Candi ini memiliki makna religius yang mendalam dan masih aktif digunakan sebagai tempat sembahyang. Pada hari raya umat Hindu seperti Kuningan dan Galungan, candi ini akan dipadati oleh pengunjung yang datang untuk beribadah.
2. Panorama Menakjubkan dari Ketinggian
Terletak di kaki Gunung Lawu, Candi Cetho menawarkan panorama yang sangat memukau. Dari ketinggian hampir 1.500 mdpl, pemandangan dari candi ini mencakup hamparan perbukitan hijau dan kebun sayur yang berpadu dengan rumah-rumah penduduk. Di sisi timur, jika cuaca cerah, Gunung Lawu yang gagah akan tampak jelas. Keindahan ini menjadikan Candi Cetho bukan hanya sebagai situs sejarah, tetapi juga sebagai salah satu titik awal pendakian Gunung Lawu.
3. Menikmati Sunset yang Memesona
Sebagai candi Hindu, Candi Cetho memiliki beberapa gapura di teras-terasnya, mirip dengan pura di Bali. Di teras tertinggi, pengunjung bisa merasakan atmosfer seolah berada di Pulau Dewata. Terlebih lagi, dengan lokasi di sisi barat, candi ini menawarkan pemandangan sunset yang sangat cantik. Meski kawasan candi hanya buka dari pukul 07.00 hingga 17.00 WIB, izin khusus diperlukan untuk menikmati keindahan matahari terbenam dari atas candi.
4. Peraturan Pengunjung
Untuk menjaga kesucian Candi Cetho, pengunjung diwajibkan mematuhi beberapa peraturan. Kini, setiap wisatawan diharuskan mengenakan kain kampuh atau kain poleng saat memasuki area candi. Wanita yang sedang haid tidak diperbolehkan memasuki kawasan candi. Bagi yang ingin menggunakan drone, izin dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah dan kepolisian setempat diperlukan. Penting juga untuk menjaga kebersihan dan sopan santun selama berada di situs ini.
5. Tips Berwisata ke Candi Cetho
Akses menuju Candi Cetho cukup menantang dengan jalan aspal sempit namun mulus yang bisa dilewati dua mobil. Pastikan kendaraan dalam kondisi prima. Selama perjalanan menuju candi, pemandangan indah akan menyegarkan mata, terutama jika cuaca cerah.
Dengan tiket masuk hanya Rp7.000 untuk wisatawan domestik, Candi Cetho adalah destinasi yang layak untuk dikunjungi bagi mereka yang mencari pengalaman wisata sejarah dan keindahan alam. Jadi, jangan ragu untuk mengagendakan kunjunganmu ke situs bersejarah ini!(why)