Lahat Pos - Pada tahun 1453, Sultan Muhammad al-Fatih, seorang pemimpin muda kesultanan Utshmaniyah, Turky, menghadapi tantangan yang besar.
Sulatan Muhammad Al Fatih, menaklukan Konstantinopel, yang merupakan benteng tangguh dari ke Kaisaran Bizantium, yang selama berabad-abad tidak bisa ditembus.
BACA JUGA:Ini Dia Resep dan Cara Membuat Sop Ikan Gurame
Dengan tekat dan kecerdasannya, Sultan Muhammad Al-Fatih mempersiapkan pasukannya.
Dirinya, membangun Meriam Raksasa yang dirancang oleh insinyur bernama Orban, untuk menghancurkan tembok tebal kota tersebut.
Pada tanggal 6 April 1453 Masehi, pengepungan dimulai. Meriam-Meriam Raksasa menghantam tembok kota tersebut.
BACA JUGA:Curug Aseupan, Menawarkan Pemandangan Alam Yang Menyejukan
Sementara Sultan Muhammad Al-Fatih mengerahkan strategi cerdik, dengan mengangkut kapal-kapalnya melintasi daratan menuju perairan Tanduk Emas, mengepung kota dari arah yang tidak terduga.
Setelah hampir dua bulan pengepungan, pada tanggal 29 Mei 1453 Masehi, pasukan Uthmaniyah berhasil menerobos tembok dan memasuki kota.
Dengan kebijaksanaannya, Sultan Muhammad Al-Fatih melindungi penduduk yang menyerah, dan memberikan kebebasan untuk beribadah.
BACA JUGA:Pj Bupati Fauzan Temui Finalis Duta Kesehatan Tingkat Provinsi Asal Empat Lawang
Kota Konstantinopel diubah namanya menjadi Istanbul, dan menjadi ibu kota baru, Kesultanan Uthmaniyah.
Sultan Muhammad al-Fatih, dikenang sebagai penakluk legendaris dan pemimpin yang bijaksana yang mengubah sejarah dunia. (*)