Koranlapos.com - Ada satu jenis kepiting unik yang telah ditemukan di Gunung Kelam, Kalimantan Barat. Seperti apa wujudnya?
Tim National University of Singapore, bersama peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional, DSI World, menemukan kepiting tiga warna di Gunung Kelam, Kalimantan Barat.
Kepiting tiga warna Repidotelpusameneri ini, punya cangkang punggung dengan pola tiga warna, yaitu, warna kuring cerah, oranye tampak di bagian mata dan kepala, coklat tua sampai hitam keunguan di tengah badan, dan abu-abu pucat sampai biru cerah di badan bagian belakang.
Kepiting ini sendiri memiliki capit kanan yang lebih kecil daripada capit kirinya, yang merupakan ciri morfologinya.
Menurut DSI, kepiting ini memiliki tubuh berukuran kecil dengan ukuran sekitar 10 mm x 8,8 mm yang dipastikan bukan jenis pemanjat.
Kepiting ini hidup di tepi anak sungai yang dangkal dengan substrat kerikil dan batu.
Sayangnya, kolektor lokal saat ini sedang marah mengumpulkan kepiting tiga warna untuk dijual ke Singapura, China, dan Eropa.
Eksploitasi kepiting ini berisiko mengancam kehidupannya. Ini disebabkan mayoritas induk Repidotelpusameneri berukuran kecil dan hanya mampu bertelur 21 butir.
Unik juga ya kepiting satu ini. (*)
Baca juga berita:
Mengapa Bangunan Kuno Bertahan Hingga Ribuan Tahun? Ini Penjelasannya
Koranlapos.com - Kenapa ya, bangunan yang sudah berumur ribuan tahun masih berdiri kokoh hingga saat ini? Kok bisa ya?
Bangunan kuno juga disebut sebagai bangunan bersejarah yang telah berusia ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Dan pastinya, bangunan tersebut memiliki nilai sejarah dan seni yang tinggi, sehingga perlu untuk dirawat, dilindungi, dan dilestarikan secara turun-temurun.
Sebagai contoh, dapat kita lihat bangunan-bangunan zaman dulu seperti Tembok Besar Cina yang dibangun pada era Keisar Qin Shi Huang pada tahun 221 SM.