Selain itu, saat ini informasi yang ia dapat terdapat juga pengepul yang kekurangan modal akibat tertahannya kopi di Provinsi Lampung.
"Diduga saat ini barang di gudang Lampung sedang menumpuk karena tertahan harga jual yang turun, sehingga uang pengepul pun juga ikut tertahan," ungkapnya.
Sementara itu Yayan (45), salah satu petani kopi menuturkan, dirinya cukup khawatir dengan turunnya harga jual kopi ini. Ia takut, harga tersebut akan terus turun hingga mecapai harga terendah seperti tahun lalu.
"Saat ini kami petani kopi hanya bisa menjual dengan harga Rp 63.000/kg, padahal minggu lalu masih Rp 68.000/kg," jelasnya.
Sambung Iril, dengan turunnya harga kopi seperti sekarang, ada petani yang memaksakan menjual kopi di tengah harga yang turun lantaran khawatir harga terus anjlok, pecah di bawah harga Rp 60.000/kg.
“Dijual saja, lebih baik menyesalkan harga naik dari pada harga terus turun,” pungkasnya. (why)