Acara Sedekah Bumi secara rutin diselanggarakan oleh masyarakat dataran tinggi Dieng setiap tahunnya. Acara tersebut diikuti mulai dari orang tua, para pemuda, hingga anak-anak.
Acara Sedekah Bumi diisi dengan pengajian, pameran bonsai khas Dieng, serta pada puncak acara diisi dengan pemotongan tumpeng dan pembagian gunungan yang diisi dengan berbagai sayur-sayuran hasil bumi.
Selain itu, di desa Dieng Kulon, ritualnya diawali dengan pemotongan seekor kambing kendit, yaitu kambing hitam dengan bulu putih yang mengelilingi perut seperti ikat pinggang.
Pemotongan tersebut dipimpin oleh ketua adat setempat. Tujuan dari adanya Acara Sedekah Bumi tersebut adalah untuk mengingatkan generasi-generasi muda agar selalu menjaga kelestarian alam, terutama menjaga mata air yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat.
Hal tersebut supaya dapat dinikmati oleh generasi-generasi berikutnya. (*)
Baca juga berita:
Edelweis Bunga Langka Yang Tidak Boleh Dipetik
Koranlapos.com - Bunga edelweiss yang katanya merupakan bunga abadi dan tidak boleh dipetik. Bunga edelweiss atau Anapholes japonica adalah satu tumbuhan yang kerap ditemukan di daerah penggunungan.
Bunga ini ditemukan di beberapa gunung di Indonesia seperti Lawu, Semeru, Sindoro, Papandayan, Gedepang Rango, dan Merbabu.
Mengapa bunga ini disebut bunga abadi? Ini disebabkan bunga ini memiliki waktu mengkar yang lama, yaitu 10 tahun.
Kok bisa selama itu? Hormon etilen yang ada pada bunga edelweiss bisa mencegah kerontokan kelopak bunga dalam waktu yang lama. Bunganya sendiri mekar pada bulan April hingga Agustus setiap tahun.
Bunga ini dikenal mekar pada saat waktu musim hujan telah berakhir. Alasan mekarnya bunga ini adalah pancaran matahari yang datang dapat keserap dengan baik dan intensif. Bunga edelweiss bahkan bisa hidup di tanah tandu sekalipun.
Alasannya adalah bunga ini mampu membentuk mikoriza yang dapat memperluas kawasan dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat haram.
Populasi bunga edelweiss sendiri sudah semakin berkurang karena ulah beberapa pendaki yang memetik sesuka hatinya.