Meski Tersepi! Ternyata Kota Subulussalam Simpan Kekayaan Budaya, Wisata

Selasa 30 Jul 2024 - 08:34 WIB
Reporter : Wahyu
Editor : Zki

Nditak Matak adalah makanan tradisional khas Subulussalam yang terbuat dari beras yang ditumbuk kasar, gula, garam, ayam, dan kelapa parut. Nama "Matak" berarti "tidak dimasak" karena makanan ini disajikan dalam bentuk bahan-bahan mentah tanpa proses memasak.

Hidangan ini sering ditemukan pada acara-acara resmi seperti pesta pernikahan dan perayaan kelahiran.

Cara pembuatan Nditak Matak melibatkan perendaman beras selama tiga jam agar lembek, lalu ditumbuk hingga hancur. Adonan beras yang sudah ditumbuk dicampurkan dengan parutan kelapa, gula, dan garam, lalu diperas dengan tangan hingga mengental.

Ayam yang telah dipotong-potong dan dipanggang ditambahkan ke dalam adonan. Hidangan ini dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada tamu, mengingat ayam merupakan bahan makanan yang jarang dikonsumsi oleh masyarakat setempat.

Kesimpulan ;

Kota Subulussalam merupakan destinasi yang menawarkan berbagai keindahan alam dan kekayaan budaya.

Dari situs bersejarah seperti makam Syekh Hamzah Fansyuri hingga destinasi wisata alam yang menakjubkan seperti Air Terjun Silelangit dan Wisata Alam Penuntungan, kota ini memiliki banyak hal menarik untuk ditawarkan. 

Selain itu, tradisi lokal seperti Tari Dampeng dan Nditak Matak menunjukkan betapa dalamnya akar budaya dan adat istiadat masyarakat Subulussalam.

Kota ini bukan hanya tempat yang indah untuk dikunjungi, tetapi juga pusat budaya yang memelihara warisan dan tradisi lokal dengan sangat baik.(why)

Kategori :